Pada kategori ini, NIST mengevaluasi algoritma penilaian kualitas berdasarkan kemampuan sebuah teknologi pengenalan wajah untuk menetapkan skor kualitas rendah pada gambar yang diverifikasikan dengan berbagai pose, iluminasi, dan resolusi yang tidak ideal.
Penilaian ini mengkategorikan dua jenis kesalahan yaitu penolakan palsu yang menunjukkan kualitas gambar buruk padahal tidak dan penerimaan palsu yang mengatakan bahwa kualitas gambar baik padahal tidak. Jenis kesalahan ini juga akan mendorong kesalahan pengenalan wajah di masa depan.
Sebelumnya, Digidata sudah tercatat di NIST dengan kategori FRVT 1:1 pada bulan Februari. Kemudian, teknologi biometrik dari Digidata menjadi yang tercepat dan kembali tercatat pada kategori FRVT 1:N pada bulan Juni.
Dengan sertifikasi ini, Digidata menjadi perusahaan bidang teknologi biometrik asal Indonesia pertama dengan kategori terlengkap di NIST.
Perlu diketahui, Digidata adalah perusahaan teknologi yang bergerak di bidang eKYC dan verifikasi data biometrik dan non-biometrik dengan teknologi yang mendukung berdasarkan sumber-sumber data yang akurat.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait