Markas Samsung di Ukraina Kena Rudal Rusia, Ini Kondisi Terbaru

Tangguh Yudha
Markas besar Samsung di Ukraina rusak parah akibat serangan Rusia di Kyiv Senin pagi. Serangan ini tidak ada korban jiwa, hanya gedung yang rusak parah. Foto Okezone

JAKARTA, iNews.id - Kabar tak menggembirakan terdengar bagi penggemar Samsum. Tersiar kabar, markas besar Samsung di Ukraina rusak parah akibat serangan Rusia di Kyiv Senin pagi.

Sebuah rudal Rusia mendarat 150 meter dari kantor Samsung di 101 Tower, di Jalan Lva Tolstoho yang menjadikannya porak-poranda perusahaan hanphone tersebut.

Menurut Samsung, serangan tersebut menyebabkan beberapa jendela kantor rusak. Beruntung tidak ada karyawan yang menjadi korban. Seluruh karyawan di pusat pengembangan AI, AR/VR, AI otonom atau dikenal sebagai AI On-Device itu telah dievakuasi dengan selamat.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada karyawan kami di Samsung Ukraina yang terluka. Kami tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan karyawan kami dan akan terus memantau situasi dengan cermat," kata Samsung, dikutip dari The Register, Rabu (12/10/2022).

Diketahui, markas besar samsung di Ukraina punya nilai yang sangat besar. Markas besar ini mengembangkan kecerdasan buatan untuk melindungi data pribadi pengguna dan melakukan segala sesuatu yang biasanya terjadi pada mereka.

Di kantor Samsung ini juga terdapat sistem cloud yang dilengkapi dengan daya komputasi yang besar. Selain itu terdapat gudang data yang mencakup proposal, prototipe, paten, dan informasi produk Samsung.

Sementara itu, pemerintah Korea Selatan dilaporkan telah menyatakan penyesalan yang kuat atas serangan itu dan memastikan tidak ada warga Korea yang terluka. Dengan adanya serangan membuat hubungan dua negara semakin tegang.

Samsung sendiri telah menghentikan ekspor produk ke Rusia pada awal Maret, mengutip perkembangan geopolitik, meskipun mengambil 30 persen dari pangsa pasar ponsel pintar negara itu pada Q4 2021.

Sada saat penarikan Samsung, media pemerintah Rusia melaporkan penangguhan itu bersifat sementara. Penghapusan Samsung dari pasar dilaporkan membuat Rusia tidak punya pilihan selain membeli merek China, seperti Huawei, Xiaomi dan Realme.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network