Nanik juga mengatakan dalam surat edaran tersebut juga menyebutkan supaya para tenaga kesehatan tidak memberikan resep obat sirop kepada pasien.
"Kita sudah mengeluarkan surat edaran ke faskes kemudian organisasi profesi termasuk dokter. Sebagai langkah pencegahan," imbuhnya.
Nanik mengakui kalau ada warga Surabaya yang meninggal seiring dengan merebaknya kasus GGAPA. Namun dirinya belum memastikan jumlahnya. Dan juga belum memastikan apa karena GGAPA.
"Sampai sekarang Dinkes Surabaya belum menyatakan sakit gagal ginjal akut, karena itu masih dugaan," terangnya.
Nanik juga tidak bisa menyebutkan jumlah pasien GGAPA yang merupakan warga Surabaya.
"Karena pasien semua dirawat di RSUD Dr Soetomo, sebagai pusat rujukan. Kita juga menerima datanya dari Dinkes Provinsi Jatim. Saya cek dulu karena jumlahnya bisa berubah-ubah," jelasnya.
Namun yang pasti menurut Nanik, pasien rata-rata anak-anak. Dengan
penanganan medis tergantung kasusnya.
"Dan ini masih dugaan apakah benar gagal ginjal atau bukan. Jadi penanganannya tergantung masing-masing kasus, yang paham pihak rumah sakit," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait