Ia pun menjabarkan bentuk pemberdayaan yang dapat dimasifkan pemkot kepada para pelaku UMKM Surabaya. Pertama adalah perlu adanya pembinaan, supporting modal dan dukungan promosi atau marketing. Selain ketiga hal tersebut, kata dia, diperlukan pula ajang pameran seperti event Karnaval Nang Tunjungan.
"Sehingga UMKM ini mulai dari proses mengolah, produksi, bahkan penjualan perlu pendampingan dan turunnya pemkot agar UMKM-UMKM ini tetap dapat bisa eksis," terangnya.
Meski demikian, Anas memberikan catatan penting dalam pelaksanaan event ini. Panitia perlu dievaluasi, karena dengan kebijakan yang dilakukan banyak warga yang kecewa atas pelaksanaan event ini.
"Konsepnya harus diubah, jangan sampai warga itu kecewa. Mereka butuh datang dan melihat itu. Ini catatan saya, semoga bisa lebih baik," ujarnya.
Di waktu terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berencana menjadikan event Karnaval Nang Tunjungan sebagai agenda tahunan. Event ini juga akan melibatkan Kepala Daerah di Gerbangkertasusila (Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan).
“Ini baru pertama kita lakukan, Insyaallah akan menjadi agenda tahunan dari Pemkot Surabaya dengan melibatkan para kepala daerah dari Gerbangkertasusila,” kata Wali Kota Eri di sela acara Karnaval Nang Tunjungan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait