LUMAJANG, iNews.id – Erupsi Gunung Semeru memiliki banyak cerita dibalik kejadian yang ada. Warga menilai kejadian ini tidak seperti biasa, semburan Gunung Semeru sunyi senyap dan mematikan.
Cerita dibalik letusan Gung Semeru diungkap Mariam, Kelurahan Penanggal, Kecamatan Candipuro Lumajang Jawa Timur. Mariam merupakan salah satu warga yang terdampak erupsi, sekaranng berada di tempat pengungsian. Ia menjelaskan, peristiwa erupsi Gunung Semeru pada tahun ini cukup parah hingga menyebabkan rumah warga yang berdekatan dengan lereng Gunung Semeru mengalami kerusakan parah.
“Kejadian satu tahun lalu tidak separah ini, namun kejadian pada tahun ini cukup parah hingga menimbulkan korban jiwa,” ungkap Mariam.
Mariam menjelaskan, bahwa peristiwa kemarin itu tidak ada tanda- tanda, sunyi senyap. Siang harinya, tutur wanita paruh baya ini, area Gunung Semeru hanya diguyur hujan sekitar pukul 13.00 WIB. Hujan tersebut-pun tergolong biasa-biasa, seperti hujan yang turun setiap harinya. Namun pada pukul 15.00 WIB, awan hitam pekat keluar dan kondisinya menjadi daerah Semeru menjadi gelap.
“Disana sudah tidak ada yang selamat untuk rumah warga, karena semua tertutup lava,” tambahnya.
Sedangkan saat berada di lokasi pengungsian, ia menyebutkan, bahwa bantuan seperti kebutuhan baju ganti, makanan dan minuman siap saji sudah tersedia cukup banyak, selain itu kebutuhan balita dan anak-anak juga sudah terpenuhi.
“Kita kekurangan matras untuk alas tidur, namun untuk kebutuhan yang lain sudah terpenuhi semuanya,” tutur dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait