WAISAI, iNews.id - Wakil Ketua I DPRK Raja Ampat, Reinold M. Bula, menyambangi warga Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Yarweser, Distrik Batanta Utara, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Sabtu (5/11/2022).
Kunjungannya tersebut ingin memastikan secara lansung kondisi bangunan gereja, sekaligus menyerap aspirasi warga jemaat disana. Pasca gedung gerejanya terkena musibah kebakaran, sehingga menghanguskan seluruh bangunan, akibat dilahap si jago merah, sejak sebulan yang lalu tepat pada 2 Oktober 2022.
"Kedatangan kami itu sejak sabtu kemarin, tujuannya untuk melihat secara dekat kondisi peribadatan warga jemaat advent hari ketujuh di Yarweser Batanta Utara. Dimana kami dapat kabar bahwa gedung gereja mereka sebulan yang lalu telah mengalami kebakaran," kata Politisi Partai Golkar Raja Ampat itu kepada media ini, Sabtu malam (5/11).
Waket I DPRK Raja Ampat Reinold M. Bula dan anggota DPRK Raja Ampat, Tidores Jandi Kapisa, bersama para Pendeta Mejelis dan Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Yarweser, Batanta Utara.
Dijelaskan Reinold, sebelumnya pada rapat bersama antara DPRK dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Raja Ampat sejak 4 November 2022 lalu, salah satu anggota DPRK Dapil III yakni Tidoris Jandi Kapisa sempat mempertanyakan, apakah Pemerintah Daerah mengatahui informasi adanya Rumah Ibadah di Yarweser Batanta Utara yang terbakar, kalau tahu kenapa sampai sekarang belum ada yang datang mengunjungi mereka?.
"Nah, untuk merespon hal itu, selaku pimpinan DPRK didampingi pak Tidores Jandi Kapisa mengunjungi lokasi dimaksud untuk melihat secara dekat situasi dan kondisi (Sikon-red) termasuk menyerap aspirasi warga jemaat Advent di Yarweser, dan akan mengusulkan aspirasi tersebut kepada Pemda untuk segera mengambil langkah langkah cepat, agar Jemaat Advent dapat beribadah dengan damai," jelasnya.
Menurut anggota DPRK Fraksi Golkar Dapil IV Raja Ampat itu bahwa, pasca gedung gerejanya terbakar, untuk sementara ini warga Jemaat Advent Yarweser setiap melakukan aktivitas peribadatannya masih menumpang di gedung sekolah yang dibangun oleh Mr. Max Hammer selaku onwer Papua Diving Resort.
"Pasca kebakaran itu, warga jemaat bergotong-royong, potong tiang dan sensor papan buat bangun rumah ibadahnya sementara. Namun, untuk saat ini jemaat melakukan aktivitas ibadahnya menumpang di gedung sekolah yang dibangun seorang WNA yaitu Mr Max Hammer Onwer Papua Diving Resort di Yarweser," terangnya.
Kedatangan orang nomor dua dilembaga legislasi Raja Ampat itu ditengah-tengah Jemaat Advent Yarweser, tak sendiri melainkan didampingi salah satu anggota DPRK Dapil III Raja Ampat yakni Tidores Jandi Kapisa. Disela-sela kunjungan keduanya itu, sempat memberikan sedikit bantuan tali asih bagi jemaat gereja.
"Saat berkunjung, saya bersama pak Kapisa, ada beri bantuan sedikit buat jemaat, ya bantuannya tidak seberapa, tapi kami berharap bantuannya bisa bermanfaat dalam menghadapi kondisi saat ini," ungkap Reinold dengan nada haru.
Setelah berkunjung dan melihat secara dekat kondisi ataupun keadaan warga Jemaat Advent Yarweser Batanta Utara, selaku pimpinan DPRK Raja Ampat, ia mengaku akan menyampaikan aspirasi warga Jemaat Advent Yarweser kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Raja Ampat, agar ditindaklanjuti pada saat pembahasan APBD 2023.
"Setelah turun dan meninjau lansung gedung gereja tersebut, kami akan meminta pemerintah daerah, agar menganggarkan dana untuk membantu pembangunan pemulihan gedung gereja Advent yang baru," ujarnya.
Reinold menambahkan, pada kesempatan berkunjung disana (Yarweser), ia sempat berbincang bincang bersama bapak Pendeta (Pelayan Firman) dan Majelis Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, perihal dugaan penyebab kebakaran gedung gereja.
"Jadi, menurut mereka (pendeta dan majelis gereja) bahwa kebakaran ini diduga karena kosletin listrik dari Accu, mereka pakai panel listrik surya, yang dijadikan penerangan sementara di rumah ibadah tersebut," aku Reinold menandaskan.
Dari informasi yang dihimpun media ini dari berbagai sumber, kebakaran gedung gereja masehi advent hari ketujuh di Yarweser Batanta Utara, Raja Ampat itu tidak menelan korban jiwa.
Meskipun kebakaran terlihat menghanguskan seluruh gedung gereja hingga rata tanah, tapi terlihat papan nama gereja yang jaraknya hanya beberapa meter tidak ikut terbakar dan masih berdiri kokoh.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
