Lebih lanjut menurut alumni Universitas Indonesia ini dengan program penumbuhan karakter siswa selama tujuannya untuk menguatkan upaya nation and character building atau pembangunan karakter bangsa tentu sangatlah relevan guna mengimbangi kemajuan teknologi informasi (digital). Digitalisasi sektor pendidikan bukan saja berdampak positif tetapi juga memiliki dampak negatif seperti siswa menjadi egois dan kurang interaksi sosial. Memberikan pendidikan yang melatih gotong royong sebagai penumbuhan karakter jelaslah itu bermakna dan manfaat.
Sebagaimana diketahui mulai hari ini Kamis (10/11/2022) pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta di Kota Surabaya resmi mengubah kebijakan pemberian PR menjadi program penumbuhan karakter siswa. Pemberlakuan diikuti dengan memangkas jam pelajaran sekolah hingga pukul 12.00 WIB. Adapun dua jam selanjutnya hingga pukul 14.00 WIB akan dipakai guna pendalaman karakter siswa.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait