SURABAYA, iNews.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan KAI Commuter menggelar road show dalam rangka peluncuran film serta melakukan bakti sosial kepada masyarakat. Road show tersebut dilaksanakan menggunakan kereta khusus yang akan singgah ke berbagai stasiun dan kota pada 11-14 November 2022.
Stasiun yang disinggahi untuk pemberian bantuan di antaranya Stasiun Bandung, Yogyakarta, Gambir, Surabaya Gubeng, dan lainnya. Sedangkan Kota yang kami kunjungi untuk penayangan film adalah Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Semarang, Surabaya dan berakhir di Jakarta.
Di Daop 8, kegiatan dilaksanakan pada Sabtu (12/11). Untuk road show peluncuran film, digelar di Tunjungan Plaza Mall, pukul 19.00 wib.
“Pembuatan film ini merupakan sesuatu yang baru di KAI, sehingga kami perlu menggelar road show agar kami dapat memperkenalkan film ini kepada masyarakat lebih dekat lagi. Di samping peluncuran film, kami juga melakukan serangkaian kegiatan sosial di stasiun-stasiun yang kami singgahi,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Dalam pembuatan film dokumenter dan film omnibus tersebut, KAI dan KAI Commuter berkolaborasi denagan IDN Pictures. Film tersebut menggambarkan cerita di balik layar perjalanan kereta api serta kisah yang terjadi pada pelayanan kereta api.
Produksi film tersebut dalam rangka HUT ke-77 KAI pada akhir September lalu serta menyemarakkan G20 dimana KAI ingin menumbuhkan kecintaan dengan transportasi massal kereta api yang ramah energi.
Didiek mengatakan, melalui film ini KAI ingin mengedukasi masyarakat terutama generasi milenial dengan cara kekinian, salah satunya melalui sebuah karya seni berupa film.
"Film dokumenter dan film pendek ini menjadi bentuk sumber informasi yang pas untuk memperkenalkan perusahaan ke publik karena membangun sebuah koneksi emosional dengan penonton," kata dia.
Tidak hanya mempromosikan film dari KAI dan KAI Commuter, kegiatan roadshow ini juga disertai berbagai kegiatan sosial. Diantaranya mengajak santri untuk melakukan khataman Al-Qur'an selama dalam perjalanan menggunakan kereta api dari Stasiun Bandung hingga ke Surabaya dan berakhir di Stasiun Gambir selama 4 hari perjalanan.
KAI mengajak dengan 15 santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al’ashr Almadani, Kota Bandung yang akan membaca Al-Qur'an selama dalam perjalanan. Para santri menargetkan dapat melakukan khataman Al-Qur'an hingga 11 kali selama jalannya kegiatan.
“Digelarnya kegiatan khataman Al-Qur’an ini sebagai upaya KAI untuk memohon kepada Tuhan YME agar perjalanan kereta api senantiasa diberikan keselamatan dan kelancaran. Sebagai ikhtiar, KAI secara rutin juga terus meningkatkan keandalan sarana dan prasarananya,” ungkap Didiek.
Selain itu, KAI dan KAI Commuter melakukan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan membagi-bagikan berbagai bantuan di sejumlah kota dengan total Rp640.000.000.
Bantuan-bantuan tersebut di antaranya berupa pemberian motor sampah di Bandung, perbaikan jalan di Sukoharjo, renovasi masjid serta pembangunan ruang kelas baru dan pemagaran sekolah di Malang, bantuan yayasan pendidikan di Pemalang, pembuatan jalan dan saluran air serta bantuan pengadaan bak sampah di Tegal, dan bantuan pembuatan talud di Brebes.
Sementara itu, di Daop 8 menyalurkan bantuan TJSL senilai Rp 150.000.000,-, yang diberikan untuk renovasi masjid serta pembangunan ruang kelas baru dan pemagaran sekolah di Malang.
“KAI tidak hanya fokus untuk bangkit dalam memulihkan bisnis Angkutan Penumpang dan Angkutan Barang saja, tapi tetap memperhatikan lingkungan masyarakat di wilayah kerja KAI. Program TJSL tersebut diharapkan dapat mendukung kegiatan bisnis yang berdampak positif pada aspek sosial, lingkungan dan ekonomi sehingga mampu menciptakan Creating Shared Value," terang Didiek.
Kedepannya, lanjut Didiek, KAI Commuter akan terus meningkatkan pelayanan tidak hanya untuk pengguna namun juga memberikan ruang bagi komunitas-komunitas yang ingin menjadikan stasiun sebagai rumah dalam berekspresi, beraktivitas dan bersosialisasi.
"Dengan demikian akan terbentuk ekosistem transportasi publik yang tentunya ramah lingkungan," ucapnya
Dengan telah ditayangkan secara perdana bersamaan pada hari Pahlawan (10/11) di Bandung kemarin, diharapkan kolaborasi film dokumenter dan film omnibus KAI dan KAI Commuter ini dapat memberikan deskripsi perubahan-perubahan besar yang telah terjadi dalam memberikan pelayanan kepada pengguna kereta khususnya commuterline.
Sementara itu menurut Direktur KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar, film Omnibus Strangers With Memories Karya Fajar Nugros sedikit banyak mengajarkan kepada pengguna jasa, para millenials untuk memiliki rasa empati, saling peduli dan menghargai serta membantu sesama baik di dalam commuterline atau stasiun.
"Sosialisasi dan edukasi melalui film ini sangat bagus, sebagai bentuk pendekatan sederhana yang dapat memberikan impact langsung, tambah Roppiq," ungkapnya.
Dalam pagelaran road show ini juga KAI Commuter menerbitkan Kartu Multi Trip (KMT) edisi khusus kolaborasi film dokumenter dan film omnibus “Bergerak dengan bahagia, bergerak untuk Indonesia dan Strangers With Memories”.
KAI Commuter juga memberikan paket sembako kepada 828 porter di 10 Stasiun selama road show berlangsung. Terdapat juga kegiatan sosialisasi keselamatan di pintu perlintasan kereta Wilayah KAI Commuter. Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya dan Jakarta dengan mengajak komunitas, perwakilan dari masing-masing Daerah Operasi Wilayah 2, 6 dan 8.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan himbauan kepada pengendara saat melewati perlintasan sebidang kereta api.
“Jadilah Pahlawan keselamatan di jalan dengan tidak menerobos pintu perlintasan dan selalu mendahulukan perjalanan kereta api," tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait