Sementara lanjut dia, daerah lain berlomba-lomba untuk berjuang mendapatkan predikat kota terbersih. Namun, hanya Surabaya yang menobatkan diri sebagai kota bersih dengan keindahan yang sangat luar biasa.
Untuk itu, papar Anggita, dirinya bersama dengan Fajar Rahmandiansyah (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi), Almadyah Putri Mahendra, Faisal Fikri Nazarudin (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi), dan Meita Anggraeni (Fakultas Teknik, Program Studi Informatika) melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar peran pasukan kuning dalam kebersihan ini.
“Kami dibantu dosen pembimbing Nurleila Jum’ati. Beliau memberikan arahan hingga kami melaju PIMNAS (Pekan Mahasiswa Nasional) ke 35 pada tahun 2022,” ungkap dia.
Dari hasil penelitian, secara umum adalah dimensi karakter OCB (Organizational Citizenship Behavior) pasukan kuning dalam tataran tinggi. Hasil penelitian lebih lanjut menyampaikan bahwa OCB pasukan kuning yang tinggi tesebut dikarenakan pola pengelolaan yang diterapkembangkan memperhatikan non-financial reward dan supervisi yang diatur berjenjang. “Riset inilah yang membuat kami lolos PIMNAS,” jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait