SURABAYA, iNews.id - PT Suparma Tbk (SPMA) memproyeksikan kinerja penjualan bersih tahun depan bisa mencapai Rp3,4 triliun. Jumlah tersebut naik dibanding target penjualan bersih tahun ini yang sebesar Rp3,1 triliun.
Hingga Oktober 2022, target sudah terealisasi sebesar 84% atau sekitar Rp2,6 triliun.
Direktur PT Suparma Tbk, Hendro Luhur mengatakan, secara matematika pihaknya optimistis target Rp3,1 triliun akan tercapai sampai Desember nanti.
Meski tahun depan ekonomi global dibayangi isu resesi, pihaknya yakin kinerja perseroan akan tetap tumbuh.
"Tahun depan kami memasang target pertumbuhan 10 persen. Kami memprediksi Indonesia tidak akan mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih cukup bagus 5,72 persen,” kata saat Paparan Publik secara virtual, Jumat (25/11/2022).
Dia menambahkan, untuk target mencapai tahun depan, pihaknya akan memperkuat pasar dalam negeri.
Meski begitu, perseroan juga tetap akan melakukan ekspor sebagai langkah hedging antara ekspor dan impor di saat terjadi kenaikan harga bahan baku.
Terkait kenaikan harga bahan baku memang industri tisu terdampak.
"Hingga Oktober 2022, harga bahan baku pulp naik lebih dari 30 persen. Dan jenis pulp yang digunakan adalah lokal yang naiknya bahkan 66 persen dibandingkan harga di awal tahun,” katanya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait