Jemy menuturkan, selain untuk menggeliatkan perekonomian, Syariah Fair ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa Syariah pada hakekatnya inklusif yang bisa masuk ke semua lapisan. Syariah, kata dia, bukan esklusif milik orang Islam saja.
"Bahkan didalamnya nanti juga terlibat selain Islam bisa UKM yang bergabung disini. Namun ada koridor yang memang harus kita batasi secara Syar'i," tuturnya.
Bagi generasi milenial, Syariah Event Planner menghadirkan talkshow dengan satu jari, yakni animasi yang membuat film nusa dan rara. Mereka akan mempromosikan animasi terbarunya seperti apa.
Para pengunjung nantinya juga bisa menambah wawasan tentang konsep ekonomi tanpa riba dan tidak memberatkan umat. Konsep itu akan dibahas dalam Workshop Koperasi Syirkah yang saat ini belum populer di masyarakat Indonesia.
Ditanya tentang masa depan ekonomi syariah, Jemy Imantoko optimis bahwa ekonomi syariah akan terus bertahan karena sistem ekonomi ini sudah ada sejak zaman dulu.
Bahkan seandainya masyarakat nantinya berpindah ke syariah semua, itu tidak akan membuat perekonomian lumpuh.
"Ibarat pasar dan bank lebih dahulu mana. Meski tidak ada perbankan, pasar tetap berjalan. Posisi Bank hanya fasilitas untuk memudahkan. InsyaAlloh kedepannya akan lebih baik kalau dengan Syariah," terangnya.
Sebagai penyelenggara Syariah Fair, Syariah Event Planner memastikan bahwa semua perizinan sudah lengkap. Baik Polrestabes, Garnisun, Pemkot dan satgas Covid hingga BPBD Provinsi Jawa Timur juga sudah mengizinkan. Sesuai ketentuan BPBD, panitian menarget pengunjung 400 mengalir.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait