QATAR, iNewsSurabaya.id - Timnas Australia memiliki sejarah panjang untuk bisa lolos Piala Dunia. Butuh strategi jitu supaya negara tetangga Indonesia ini mampu berkiprah dalam Piala Dunia yang menjadi ajang bergengsi di seluruh dunia.
Catatan sejarah dikutip dari Okezone, Australia secara geografis terletak di wilayah Oseania. Bahkan, Australia merupakan salah satu pendiri Konfederasi Sepak Bola Oseania atau Oceania Football Confederation (OFC) yang didirikan pada 1966.
Namun, saat ini Australia tak lagi bermain di bawah naungan OFC. The Socceroos, julukan Timnas Australia, kini ikut berkompetisi di Asia.
Namun keputusan besar diambil Australia. Timnas Australia ini pindah ke Asia demi Piala Dunia. Sejarah mencatat Australia merupakan anggota OFC dari 1966 hingga 1972. Mereka sempat keluar dari OFC dan ingin bergabung denga Konfederasi Sepak Bola Asia atau Asia Football Confederation (AFC).
Australia kembali bergabung dengan OFC pada 1978, dan Australia benar-benar meninggalkan OFC pada 2006. Mereka pindah ke AFC demi tampil di Piala Dunia.
The Sun dalam publikasinya pada 2019 menyebutkan bahwa Australia memilih bergabung dengan AFC agar bisa lolos langsung ke Piala Dunia tanpa melewati play-off.
Sebelumnya, The Socceroos yang selalu menjadi raja sepak bola Oseania harus melewati babak play-off untuk lolos ke Piala Dunia.
Sebab, FIFA hanya memberikan jatah setengah slot kepada OFC ke Piala Dunia, yaitu juara kualifikasi regional Oseania akan melawan negara dari konfederasi lain pada babak play-off.
Sebelum 2006, Australia selalu kalah pada babak play-off Kualifikasi Piala Dunia yaitu dari Korea Utara (1966), Israel (1970), Skotlandia (1986), Argentina (1994), Iran (1998), dan Uruguay (2002).
Keengganan FIFA memberikan satu tiket langsung lolos ke Piala Dunia kepada OFC membuat Australia lebih memilih bergabung dengan AFC yang menyediakan empat tiket lolos langsung ke Piala Dunia via babak kualifikasi.
Menariknya, pada 2006 yang merupakan tahun terakhir Australia bermain di bawah OFC, mereka bisa mengalahkan Uruguay pada babak play-off Kualifikasi Piala Dunia 2006.
Pada 1 Januari 2006, Australia secara resmi menjadi anggota ke-46 AFC. Kemudian pada 27 Agustus 2013, mereka masuk sebagai anggota ASEAN Football Federation (AFF).
Dengan begitu, timnas Australia dan juga klub-klub Negeri Kanguru dapat berkompetisi di Asia. Sejak bergabung dengan AFC pada 2006, The Socceroos pun selalu lolos ke Piala Dunia.
Namun, meski sudah menjadi anggota AFC dan AFF, timnas Australia tidak berpartisipasi pada Piala AFF yang merupakan turnamen sepak bola negara-negara Asia Tenggara.
Sydney Morning Herald dalam artikel mereka pada 2019 menyampaikan bahwa Australia tidak diizinkan mengikuti Piala AFF (dulu bernama Piala Tiger) meski sudah menjadi anggota AFF sejak 2013.
Alasannya, timnas senior Australia dianggap terlalu superior jika dibandingkan dengan tim-tim Asia Tenggara lainnya.
Setelah menghabiskan lima tahun sebagai anggota "sampingan" AFF, Federasi Sepak Bola Australia (FFA) sempat membuka peluang mengirimkan timnas senior mereka untuk tampil di Piala AFF pada 2019 lalu.
FFA melihat, turnamen Piala AFF dapat menarik banyak penonton melalui siaran televisi. Selain itu, mereka juga menilai bahwa negara-negara di kawasan Asia Tenggara telah mengalami peningkatan pesat.
"Hubungan kami di ASEAN sekarang adalah melihat Suzuki Cup (Piala AFF) yang secara tradisional dianggap terlalu kuat bagi kami," kata Ketua FFA David Gallop pada 2019 lalu.
"Namun, karena banyak negara tersebut sudah meningkatkan kekuatan dan mempertimbangkan faktor komersial Australia dan hak pasar, itu (tampil di Piala AFF), layak dipelajari," ujar Gallop menambahkan.
Akan tetapi, hingga saat ini, Australia belum tampil di Piala AFF.
Keputusan yang diambil Australia masuk ASEAN benar-benar berbuah manis. Setelah lolos Piala Dunia, Timnas Australia lolos 16 besar Piala Dunia Qatar. Prestasi ini tentu membanggakan, karena sepak bola Australia membawa nama ASEAN bahkan Asia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait