Ribuan Ternak Warga Lumajang Terpanggang Awan Panas

Ali Masduki
Seekor sapi milik warga mati akibat terkena awan panas di Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

LUMAJANG, iNews.id - Gunung Semeru memuntahkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB. Dengan cepat awan panas tersebut menyapu wilayah Lumajang dan sekitarnya. 

Hujan deras pada hari itu juga menyebabkan lahar dingin dari kawah gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meluncur deras menerjang desa di bawahnya. Ribuan warga panik menyelamatkan diri.

Selain menelan korban jiwa, rumah dan fasilitas umum, awan panas juga memanggang ribuan ternak warga.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (10 /12), pukul 12.00 WIB, tercatat ribuan hewan ternak sirna. Diantaranya hewan ternak sapi 764 ekor, kambing atau domba 648 ekor dan unggas 1.578 ekor.  

Sementara fasum dan fasos yang terdampak tercatat 31 unit. Terdiri atas 24 lembaga pendidikan, satu unit polindes, 5 tempat ibadah serta satu infrastruktur jembatan.

Kemudian jumlah warga meninggal dunia sebanyak 45 jiwa, luka berat 32, luka ringan 82, hilang 12 dan yang mengungsi 6.573. Warga yang mengungsi tersebar di 126 titik.  

Seluruh data tersebut merupakan hasil dari pendataan sementara. Hingga saat ini tim SAR gabungan terus berjuang mencari dan mengevakuasi korban-korban lain yang masih tertimbun abu vulkanik.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memuji kinerja relawan yang membantu proses pencarian dan penyelamatan korban Awan Panas Guguran (APG)  Gunung Semeru. 

Tidak hanya membantu warga terdampak di lokasi bencana APG  Gunung Semeru, namun juga ikut menyelamatkan hewan ternak warga yang terjebak di lokasi awan panas guguran.

“Terimakasih sebesar-besarnya dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh relawan dari berbagai unsur masyarakat yang ikut terlibat dalam operasi Semeru. Saya paham betul, medan yang harus dihadapi sangat menantang, belum lagi status Semeru yang sewaktu-waktu masih bisa mengeluarkan APG  kembali,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (10 Desember 2021). 

Khofifah menyebut, kesigapan dan respon cepat relawan dari berbagai organisasi masyarakat tersebut sangat membantu kerja pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana. Terutama membantu para korban yang begitu sangat membutuhkan pertolongan. 

“Jujur diakui bahwa kehadiran berbagai relawan ini membuat kerja pemerintah semakin ringan. Kepedulian mereka sangat luar biasa, apalagi relawan-relawan ini tidak dibayar. Saya menyebut para relawan ini sebagai pahlawan tanpa tepuk tangan,” imbuhnya. 

“Saya rasa tanpa memiliki semangat kemanusiaan dan kepedulian yang tinggi, mereka tidak akan sampai ke Lumajang. Apalagi, akses menuju Lumajang tidak mudah untuk ditembus,” tambah dia. 

Gubernur Khofifah mengajak masyarakat agar tenang dan sabar karena pemerintah saat ini sedang membahahas opsi untuk relokasi ke tempat yang aman bagi warga agar tidak di area rawan bencana.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network