Desain Infrastruktur Jalan Wisata Kampung Kelengkeng Simoketawang Usai, Ini Hal Menariknya

Arif Ardliyanto
Dosen Univesitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Dr. Ir. Ibrahim Tohar, M.T.  dari Program Studi Arsitektur dibantu 5 mahasiswa MBKM menyelesaikan desain jalan untuk wisata kelengkeng. Foto iNewsSurabaya/ist

SIDOARJO, iNewsSurabaya.id – Konsep perencanaan jalan wisata kampung kelengkeng telah selesai. Desain dibuat dosen Univesitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Dr. Ir. Ibrahim Tohar, M.T.  dari Program Studi Arsitektur dibantu 5 mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

Mereka adalah Renyta Gustinasari, Arya Dhani Darmawan, Putri Riska Sugiarti, Hilda Fachriza Putri, dan Dinar Binta Usfuro. Tim ini telah melakukan pendampingan perencanaan pengembangan Jalan desa wisata Kampung Kelengkeng. Bersama dengan aparat desa merembuk tentang konsep perencanaan jalan yang meiliki karakter yang khas bertema Kelengkeng.

“Kegiatan Perencanaan Desain Infrastruktur Jalan dan Sungai sudah selesai. Semua akan terlihat indah,” kata Dr. Ir. Ibrahim Tohar, M.T.  dari Program Studi Arsitektur Untag Surabaya.

Ibrahim mengatakan, program ini bakal memiliki out put yang baik, karena dilakukan secara terstruktur dengan 31 kegiatan Program Matching Fund. Apalagi, kegiatan ini di pandu oleh dosen muda Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. sebagai Ketua Pengusul dengan koordinator Tigor Wilfritz Soaduon Panjaitan, S.T., M.T., PhD.

Program ini dilaksanakan karena Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang cukup pesat  perkembangannya. Hal tersebut disebabkan berbagai potensi di wilayahnya seperti industri pertanian dan perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah.

Berdasarkan Potensi dan Peluang Investasi Kabupaten Sidoarjo tahun 2017 oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kabupaten Sidoarjo memiliki potensi terbesar yaitu disektor Pertanian dan Agropolitan. Kecamatan Wonoayu menempati urutan pertama pada kedua sektor tersebut dengan potensi luas lahan mencapai 4.000 hektar.

Kecamatan Wonoayu memiliki dua program utama dalam mengenalkan potensi wilayahnya yaitu Wisata Sejarah dan Budaya serta Wisata Buah-buahan. Kondisi ini berada pada dua desa di Kecamatan Krian dan satu desa di Kecamatan Wonoayu yaitu Desa Simoketawang. Pada perencanaan jalan yang komprehensif, perlu memperhatikan bangkitan-bangkitan kegiatan yang ada sekitar desa Simoketawang, seperti pesatnya perkembangan perumahan, perdagangan dan jasa yang ada di Kecamatan Sukodono.


Dosen Univesitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Dr. Ir. Ibrahim Tohar, M.T.  dari Program Studi Arsitektur dibantu 5 mahasiswa MBKM menyelesaikan desain jalan untuk wisata kelengkeng. Foto iNewsSurabaya/ist

Namun demikian sarana dan prasarana pendukung yang ada saat ini masih kurang memadai. Salah satunya adalah jalan akses menuju kawasan wisata kelengkeng yang memilii lebar 3 Meter. Untuk itu perlu merencanakan jalan dengan kapasitas yang lebih besar dan mengandung tema Kelengkeng sebagai akses menuju lokasi wisata tersebut.

“Dalam perencanaan tersebut tim kami mendampingi perangkat Desa dalam Perencanaan Pengembangan Jalan Desa tresebut dengan konsep Keberlanjutan Kelengkeng. Jalan tersebut merupakan jalan desa yang membelah Desa Simo Ketawang  menjadi dua zona; zona Barat dan Zona Timur,” kata Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. sebagai Ketua Pengusul.

Dari hasil observasi lapangan, tercatat lebar Jalan, 3 Meter. Dari potensi yang ada memungkinkan untuk dilebarkan menjadi 4,5 Meter dengan trotoar 90 CM sebelah Barat Jalan dan dan 50 CM sebelah Timur. Sungai di sebelah Barat tetap dipertahankan sebagai sarana irigasi sekunder dan sebagai penunjang vista ke arah sunset. 

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pendampingan perencanaan pelebaran jalan desa wisata kampung kelengkeng Simoketawang Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Bersama mahasiswa, kami mendampingi aparat desa dan masyarakat  merencanakan pengembangan jalan desa yang berkarakter wisata kampung  kelengkeng

“Adapun jumlahnya 10 aparat desa, dan 30 karang taruna dalam pengelolaan prasarana yang berupa jalan dan sungai yang dibantu oleh masyarakat setempat,” paparnya.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 bulan sejak juli hingga desember 2022 dengan 4 bulan efektif pelaksanaan (Agustus hingga Nopember). Bulan Juli 2022 merupakan tahap persiapan dan Desember 2022 merupakan tahap evaluasi.

Kegiatan yang dilaksanakan antara bulan Agustus hingga November antara lain survey lapangan pada bulan agustus dan konfirmasi desain awal pada bulan September dan sosialisasi hasil rancangan pada tanggal 12 November 2022.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network