GROBOGAN, iNewsSurabaya.id – Pondok Pesantren semakin serius menggembleng santri-santrinya. Mereka ingin santri mampu bersaing untuk menghadapi era globalisasi dengan meningkatkan ketrampilan.
Salah satunya, Pondok Pesantren Miftahus Saadah, Tambakselo, Wirosari, Grobogan Jawa Tengah. Pondok pesantren yang berada didekat wisata Bledug Kuwu ini mengembangkan ketrampilan santri secara serius. Semua santri dikenalkan dengan keilmuan agama serta umum dengan baik.
“Saya sangat senang dengan pembelajaran di Pondok Mistahus Saadah. Sangat bagus,” kata Zefara Nurjannah, Santriwati Pondok Pesantren Miftahus Saadah.
Nurjannah panggilan akrab Zefara Nurjannah mengatakan, setelah melakukan pembelajaran di Pondok Pesantren Miftahus Saadah, banyak keilmuan yang diperoleh, mulai ilmu hukum fikih hingga ilmu umum.
Menurutnya, ada empat keilmuan yang diperoleh selama menjalani mondok di pesantren, pertama ilmu umum diperoleh karena selain di pondok, dirinya juga diminta untuk melanjutkan sekolah di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Kemudian, ilmu agama karena di pondok pesantren diminta untuk memperdalam dasar-dasar keilmuan agam.
“Ketiga saya juga memiliki ketrampilan karena saya belajar di SMK jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan,” ujarnya.
Yang terakhir, ungkap Nurjannah, dirinya juga bisa memperdalam ilmu Al Qur’an, bahkan menghafal Al Qur’an yang dilakukan dengan teknik khusus. Santri mampu menghafal Al Qur’an dengan cara cepat, dan mampu meresapinya. “Ini yang kita peroleh. Jadi saya sangat senang bisa mendapatkan ilmu di Pondon Pesantren Miftahus Saadah,” jelas dia.
Pondok Pesantren Miftahus Saadah, Tambakselo, Wirosari, Grobogan Jawa Tengah menyiapkan santri untuk menguasai ilmu agama dan umum. Foto iNewsSurabaya/arif
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahus Saadah Wirosari Grobogan, Jawa Tengah, KH. Moch Nur Cholis M., BSA mengatakan, proses pendidikan yang dilakukan di pondoknya memadukan ilmu agama dan umum. Hal ini dilakukan supaya santri yang keluar pondok memiliki kualitas baik dengan memahami landasan hukum agama yang diterapkan di masyarakat.
“Saya tahu era globalisasi membutuhkan persiapan yang matang. Inilah bentuk upaya saya menyiapkan santri yang siap menghadapi globalisasi. Mereka faham agama juga mengerti ilmu umum, bahkan menguasainya,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait