SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terus menggencarkan program padat karya di berbagai kecamatan di Kota Surabaya. Gebrakan padat karya ini memanfaatkan aset sekitar 9,5 juta atau 9.555.372 meter persegi lahan kosong atau lahan tidur milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Aset-aset ini tersebar di berbagai penjuru kota.
Wali Kota Eri mengatakan lahan tidur atau Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) yang selama ini mangkrak, kini dioptimalkan untuk menyejahterakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Di masa kepemimpinannya, lahan tidur itu dioptimalkan untuk sektor pertanian dan nonpertanian seperti usaha cuci mobil, laundry, menjahit, rumah produksi batik, café hingga sentra wisata kuliner.
“Untuk mengentas kemiskinan, gizi buruk dan stunting, harus ada pekerjaan untuk warga, terutama MBR. Harapan kami program padat karya bisa berjalan untuk memberikan pekerjaan kepada MBR itu,” kata Wali Kota Eri, Rabu (21/12/2022).
Menurutnya, posisi pemkot dalam hal ini adalah sebagai fasilitator, yakni memiliki tugas untuk menunjang kegiatan masyarakat dan meningkatkan pendapatan, sekaligus menaikkan taraf hidup warga. Makanya, lahan tersebut harus diutamakan untuk tenaga kerja yang berasal dari MBR Kota Surabaya.
“Jumlah MBR di Surabaya harus terus berkurang. Bagaimana caranya? Pemkot bersama DPRD Kota Surabaya dan stakeholder saling bersinergi untuk mengentas kemiskinan itu. Salah satunya melalui progra padat karya ini,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait