Bahkan dengan kelebihan-kelebihan tersebut, Rusdi memaparkan bahwa alat ini masih memiliki potensi pengembangan yang cukup luas. Tingkat keakuratan alat ini dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan cara memperbaiki algoritma JST FFNN beserta database-nya.
Tidak hanya itu, kuvet yang digunakan sebagai tempat penampung larutan dapat dihubungkan secara langsung dengan saluran air limbah agar proses identifikasi limbah dapat dilakukan secara lebih cepat lagi.
Berkat kerja keras seluruh anggota tim yang dibimbing oleh dosen Departemen Fisika ITS Dr rer nat Ruri Agung Wahyuono ST MT, spektrometer pentakromatik ini dapat dikembangkan dengan sukses.
Alhasil, tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) ini membantu menyukseskan ITS meraih peringkat III di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-35 dengan mendapatkan medali emas dan perunggu pada kelas Poster dan Presentasi.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait