SURABAYA, iNews.id - Gadged, teknologi dalam genggaman ini sudah bukan milik orang dewasa. Anak-anak kecil saat ini sudah banyak yang demen mengoperasikan juga.
Disisi lain, saking asiknya bermain gadget, anak-anak terkadang lupa segalanya termasuk lupa makan. Bahkan ada yang bermain diantara tumpukan sampah demi mendapat wifi gratis dari tetangga.
Nah, agar fenomena tersebut bisa dikendalikan, maka orangtua bisa memasang Aplikasi Be Health. Inovasi itu dilahirkan oleh mahasiswa S1 Sistem Informasi Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya), Muhammad Wahyudi.
Yudi mengaku, pembuatan Be Health memang berawal dari keprihatinannya atas kondisi sosial saat ini. Terutama dilingkungannya sendiri, Mojokerto dan Surabaya.
Menurutnya, kondisi sosial anak-anak usia 2-6 tahun masih belum sepenuhnya terkontrol oleh orang tua. Dari segi kebersihan diri, kesehatan, pola makan, sosialisasi dengan lingkungan sekitar dan masih banyak hal lainnya.
“Jadi melalui aplikasi ini, saya ingin mengajak para orang tua yang punya anak usia 2-6 tahun untuk lebih peduli dengan kondisi anaknya,” katanya.
Untuk menarik minat anak, Yudi menghadirkan desain yang menarik dalam aplikasi Be Health ini. Selain itu, ada beberapa fitur interaktif yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna. Seperti fitur Tanya Dokter, Cerita Pendek, Yuk Bermain, dan juga Fakta Kesehatan.
Dalam fitur-fitur tersebut ada beberapa wawasan yang bisa dipelajari oleh pengguna. Bagaimana cara membersihkan diri yang benar seperti menggosok gigi hingga cara menjaga lingkungan sekitar seperti proses memilah sampah.
Yudi menjelaskan bahwa aplikasi yang masih dalam bentuk prototype ini diharapkan bisa dikembangkan lagi.
“Harapannya nanti di fitur Tanya Dokter bisa langsung terhubung dengan dokter-dokter profesional dan di fitur Cerita Pendek bisa mengeluarkan suara jadi bisa dibacakan langsung untuk anak-anak yang mengakses,” ungkap Yudi.
Alhasil, berkat inovasi Be Health, Yudi akhirnya mendapatkan dana hibah sebesar 8,5 juta. Mahasiswa angkatan 2018 ini berhasil meraih pendanaan dalam Program Talenta Inovasi Indonesia tahun 2021 Gelombang Pertama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Hibah yang ia dapat sudah digunakan untuk menerbitkan jurnal internasional, serta akan digunakan pula untuk membeli alat-alat penunjang pengembangan.
Menurut dosen S1 Sistem Informasi Undika, Nunuk Wahyuningtyas, ide aplikasi Be Health sangat bagus karena bisa membantu para orang tua dalam menerapkan PHBS pada anak-anak mulai dini.
Nunuk menambahkan bahwa PHBS ini adalah suatu hal yang penting dan harus dilakukan setiap hari. Oleh sebab itu adanya aplikasi Be Health ini diharapkan mampu memberi semangat anak-anak untuk dapat menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
“Harapannya, hasil penelitian prototype ini dapat dikembangkan menjadi sebuah aplikasi mobile dan dapat diadopsi oleh masyarakat untuk menerapkan program PHBS dengan mudah dan menyenangkan,” tuturnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait