Normalisasi Sungai, Warga Temukan Batu Menyerupai Kepala Manusia

Trisna Eka Adhitya
Batu besar mirip manusia ditemukan di tengah Sungai Musi di Empat Lawang, Sumsel. (Foto: Amri Wijaya)

EMPAT LAWANG, iNews.id - Normalisasi sungai membawa berkah. Itulah fakta yang terjadi di Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel), lantaran melakukan normalisasi Sungai Musi, masyarakat menemkan tempat wisata baru.

Saat itu, petugas normalisasi sungai menemukan batu berukuran raksasa yang menyerupai wajah manusia. Lokasi ditemukannya batu ini berada di Desa Ulak Mengkudu, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel). Dengan menggunakan alat berat ekskavator, batu serupa wajah manusia itu diangkat dari dasar sungai dan sontak menggegerkan warga sekitar. 

Warga yang penasaran berbondong-bondong mendatangi Sungai yang memiliki panjang 720 km itu. Mereka ingin melihat dari dekat dan berfoto di depan batu yang seperti membentuk bagian bahu hingga kepala manusia itu. 

"Saya mendapatkan kabar bahwa di Desa Ulak Mengkudu ada penemuan batu yang menyerupai wajah manusia, kalau menurut saya itu bukan fosil melainkan proses alam. Tapi saya tidak dapat memastikan juga kita serahkan semuanya kepada ahlinya," ujar Camat Tebing Tinggi Sopyan, Kamis (16/12/2021). 

Menurut cerita masyarakat setempat, di dekat lokasi penemuan batu terdapat makam bersejarah. Yakni makam anak dari Serunting Sakti atau yang biasa disebut Si Pahit Lidah yang bernama Ali Muhidin.

Dalam cerita masyarakat Sumsel, Si Pahit Lidah adalah tokoh sakti yang setiap kali ia mengutuk, pasti terjadi. Penemuan batu yang berada di dekat makam sang anak Si Pahit Lidah lantas dikaitkan dengan legenda ini. 

"Mungkin ada kaitannya engan Si Pahit Lidah, karena di sebarang sungai ini ada makam keturunan Si Pahit Lidah yang pas berseberangan lokasi penemuan batu ini, dan warga Desa Ulak Mengkudu ini masih sering berziarah ke makam itu," kata Pj Kades Ulak Mengkudu Ansori. 

Sementara itu, Kasi Cagar Budaya pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang Yulianto Hariwibowo menjelaskan, pihak cagar budaya saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi untuk meneliti detil batu ini apakah merupakan fosil, megalit, atau terbentuk dari proses alam. 

"Kita akan mengundang tim dari Jambi untuk meneliti lebih detil ini batu megalit jenis apa, masanya tahun berapa. Supaya ini lebih jelas dan Insyah Allah ini akan menjadi tambahan cagar budaya yang ada di Kabupaten Empat Lawang," tuturnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network