Melihat Indahnya Alam Sentono Gentong Pacitan, Seperti Surga Dunia Terindah yang Ada

Arif Ardliyanto
Melihat keindahan alam Sentono Pacitan dari jarak dekat, keindahannya tiada tara. Foto iNewsSurabaya/ist

PACITAN, iNewaSurabaya.id - Keindahan alam Sentono Gentong, Pacitan tak diragukan. Pemandangannya bisa menghipnotis pengunjung, sebab kondisi alamnya bagai orkestra semesta alam.

Ia, sebutan orkestra memang layak, wisata ini memiliki keindahan alam lengkap yang berpadu dengan sejarah dan spritual. Saling indahnya, Gubernur Jawa Timur secara khusus mendatangi lokasi ini. Dengan keyakinannya, wisata yang berada di Sentono Gentong di Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, Pacitan bakal menjadi magent tersendiri.

Tak sendiri, Gubernur menikmati alam Sentono dengan didampingi Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji dan Forkopimda Pacitan. Ia mengaku sangat takjub dengan keindahan Kabupaten Pacitan dari ketinggian Sentono Gentong.
"Tidak heran jika Sentono Gentong menjadi salah satu destinasi "ngehits" di Pacitan," ujar Gubernur Khofifah.

Di sini, kata dia, masyarakat bisa menikmati pemandangan laut dan pantai, perkotaan, perbukitan, pegunungan hingga goa-goa. Tak cuma menyajikan wisata alam, Sentono Gentong juga merupakan spot paralayang.

"Jatim ini banyak sekali tempat yang menyuguhkan keindahan bagi penikmat wisata alam, religi, kuliner, hingga tantangan bagi para penikmat dan atlet paralayang yang di Sentono Gentong biasanya dibuka  sekitar bulan Maret, menyesuaikan arah angin.  Sentono Gentong ini wisata yg memiliki sejarah yang kuat. Ini bisa dibilang wisata alam ya alam, religi ya religi, olahraga ya olahraga," ujarnya.

"Kalau mau melihat harmonious partnership disinilah salah satu contohnya. Kalau kita mau melihat wisata alam dan atlet paralayang sekaligus napak tilas religi, di sini salah satunya," sambungnya.

Sebagai wisata religi, Sentono Gentong merupakan kawasan petilasan. Di dalamnya terdapat gentong berisi tulang-tulang yang dibawa oleh Syekh Subakir dari Persia untuk menangkal roh jahat di Pulau Jawa agar Agama Islam dapat berkembang.

"Tempat ini kental dengan cerita tentang Syeikh Subakir. Dulu kabarnya banyak jin yang mengganggu proses pembangunan dan perkembangan agama Islam di Nusantara. Kisah Syekh Subakir seperti dalam Babad Tanah Jawi ini tertanam sangat kuat sekali, dan juga mencontohkan harmonious partnership," jelasnya.
 

Gubernur Khofifah melanjutkan, kerajinan tangan dari desa-desa wisata yang sudah sampai ke kancah internasional pun juga patut mendapat sorotan lebih.

"Desa wisata di pacitan juga keren-keren. Industri kreatifnya juga tidak mengenal musim. Saya pernah mendatangi pengrajin batu di mana pengrajinnya telah didatangi oleh pelanggan dari berbagai daerah bahkan luar negeri. Para pengrajin di Pacitan terus menghasilkan produk yang menarik tak peduli musim atau tidak," kata Gubernur Khofifah.

Ia pun lantas menekankan bahwa konektivitas ke Kabupaten Pacitan dan daerah Mataraman lain memerlukan perhatian  khusus. Dengan itu, keindahan Pacitan bisa lebih dipromosikan, sehingga wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, bisa menikmati indahnya pesona wisata Pacitan.

"Goa-goa di Pacitan ini juga cukup banyak. Mulai dari wisata alam, religi, kuliner, olahraga, banyak sekali yang bisa dijual oleh Pacitan. Terutama yang terpenting adalah pembangunan infrastruktur dan menarik investor yang tepat. Dengan itu, semua wisatawan dapat makin menikmati keindahan Pacitan, baik wisatawan lokal atau internasional," tutupnya

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network