SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menunjukkan kepeduliannya terhadap tiga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengalami kerugian akibat kericuhan dan kebakaran di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, secara langsung menyerahkan bantuan kepada para pegawai yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Penyerahan dilakukan setelah apel bersama ASN Pemprov Jatim di halaman Kantor Sekdaprov, Senin (8/9/2025). Bantuan yang diberikan bervariasi sesuai dengan kerugian yang dialami masing-masing korban.
Erwin Sugiarta, staf Biro Administrasi Pimpinan, menerima bantuan sebesar Rp20 juta setelah sepeda motornya hangus dilalap api. Sementara itu, Doni, pegawai Biro Umum, mendapatkan Rp10 juta. Pegawai lainnya, Wahyu, memperoleh Rp5,5 juta karena tabungan untuk tahlilan 40 hari mendiang ibunya ikut terbakar dalam insiden tersebut.
“Yang terkonfirmasi, Erwin motornya habis terbakar. Pak Wahyu juga kehilangan tabungan untuk 40 hari ibunya yang ikut terbakar,” ungkap Gubernur Khofifah.
Kericuhan di Gedung Grahadi pecah pada Jumat (29/8/2025) sore saat aksi bertajuk Solidaritas Darurat Kekerasan berlangsung. Awalnya massa berkumpul di Jalan Gubernur Suryo sejak pukul 14.30 WIB tanpa menyampaikan orasi. Mereka menutup jalan dan mulai melempari aparat dengan batu, botol, hingga pot bunga.
Polisi yang berjaga merespons dengan water cannon. Situasi makin tak terkendali ketika sejumlah orang melempar bom molotov ke sisi timur Grahadi sekitar pukul 15.33 WIB. Api dengan cepat menjalar hingga membakar setidaknya 21 motor milik pegawai dan aparat.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
