JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan cukup drastis. Wisatawan dan warga sekitar dilarang untuk melakukan aktivitas pada jarak 13 kilometer dari puncak.
Kondisi terbaru diungkapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang melaporkan Gunung Semeru kembali erupsi pagi ini. Tinggi kolom letusan 500 meter di atas puncak.
“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Jumat, 20 Januari 2023, pukul 06:49 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 500 m di atas puncak (± 4176 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian lewat laman resmi PVMBG, Jumat (20/1/2023).
Mukdas mengatakan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 100 detik,” katanya.
Sementara itu, saat ini masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” kata Mukdas
Selain itu, Mukdas mengatakan masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
“Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” imbaunya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait