SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) merupakan hal penting dan perlu diperhatikan bagi orang tua. Karena pemberian MPASI yang kurang bergizi atau kurang tepat akan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stunting anak.
MPASI yang diberikan pada bayi memasuki usia 6 bulan adalah bagian dari pemenuhan gizi optimal dimasa 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak. Jika pemberiannya tepat, MPASI dapat mendukung tumbuh-kembang lebih optimal. Sebaliknya, pemberian yang kurang tepat bisa menyebabkan stunting.
Oleh karena itu, ada berbagai hal yang harus diketahui orang tua saat mengenalkan MPASI pada anak.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa), dr. Merry Susanti, S.PA., mengungkapkan, stunting pada anak harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Stunting menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.
“MPASI harus diberikan tepat waktu, yakni ketika bayi sudah siap menerima makanan padat pertamanya," ungkap dr. Merry Susanti pada Seminar Nasional dalam rangka Hari Gizi Nasional 2023, di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B, Selasa (31/12023)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri, lanjut dr. Merry, menyarankan MPASI diberikan saat bayi memasuki usia 6 bulan. Sesuai saran ikatan dokter anak Indonesia (IDAI), pemberian MPASI harus dilakukan dengan adekuat.
Maksudnya, di dalam kandungan MPASI harus bisa menyediakan energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil yang sedang tumbuh.
"Oleh karena itu, generasi bersih dan sehat (Genbest) jangan ragu untuk memberikan menu lengkap pada MPASI anak meskipun usianya baru 6 bulan,” ucapnya
Menu lengkap MPASI, kata dia, harus lungkap. Ada sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta vitamin dan mineral berupa zat besi, kalsium, zinc, vitamin C, vitamin A, dan folat.
Perempuan yang juga sebagai dokter di Rumah Sakit Islam Surabaya (RSIS) Ahmad Yani ini menambahkan, lemak pada MPASI berperan penting untuk menambah nilai kalori pada makanan.
Lemak juga berperan dalam meningkatkan nafsu makan bayi dan proses penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, di dalam tubuh bayi.
Perkembangan bayi tumbuh pesat sesuai dengan harapan maka salah satunya bisa dipastikan adalah pemenuhan gizi melalui MPASI setelah ASI Eksklusif.
“Para orang tua sebaiknya harus mempelajari bagaimana memberikan MPASI, mengolah makanannya, dan bagaimana keberagaman itu bisa diberikan dengan pangan-pangan lokal yang sudah ada. Untuk anak yang berusia di bawah 2 tahun, pemberian lemak sebaiknya tidak dibatasi, baik jenis lemak jenuh, lemak tak jenuh, maupun lemak trans," tuturnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait