Daris menyebutkan, bahwa pemanfaatan limbah tempurung kelapa temuannya tidak membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar, sehingga lebih efisien, ekonomis, dan ramah lingkungan.
Proses pengolahannya cukup mudah. Dengan memanfaatkan mesin ayak berbasis gelombang air buatan, tempurung kelapa yang sudah menjadi serbuk diayak sesuai ukuran partikel yang telah ditentukan.
Kemudian serbuk tempurung kelapa akan direndam lagi di air hangat pada suhu 80 derajat celcius, lalu di oven selama 45 menit dengan suhu 110 derajat celcius dan dimasukkan ke dalam wadah.
"Selain itu bahan baku tempurung kelapa ini bisa dibeli dengan harga yang ekonomis sekitar Rp20ribu untuk satu karung,” sebut anak pertama dari dua bersaudara ini.
Dengan adanya penelitian ini, calon wisudawan Untag Surabaya periode gasal 2022/2023 berharap tugas akhirnya tentang ‘Dampak Ukuran Partikel dan Fraksi Berat Terhadap Kekuatan Material Komposit Polipropilen Berpenguat Serbuk Tempurung Kelapa’ dapat mengoptimalkan limbah tempurung kelapa yang melimpah serta meningkatkan ketersediaan material yang renewable dan ramah lingkungan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait