SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Internet versi baru atau Web3 kian dekat. Di mana orang-orang dapat membayangkan penggunaan perangkat keras canggih untuk menyelami dunia virtual yang jauh lebih terasa nyata dan terdesentralisasi.
Meski perangkat keras terkesan penting, ternyata beberapa komponen juga tak kalah penting dalam mewujudkan Web3, yaitu Middleware.
“Middleware di Web3 adalah lapisan perangkat lunak antara aplikasi dan protokol blockchain yang memungkinkan keduanya berinteraksi dan berbagi sumber daya,” ujar Pendiri dan CEO dari crypto exchange CoinEx, Haipo Yang, Sabtu (25/2/2023).
Middleware, kata dia, tidak hanya khusus untuk Web3, Web2 juga didukung oleh protokol middleware. Apa yang membedakan Middleware Web3 dengan versi internet saat ini adalah untuk memungkinkan terjadinya interaksi antara aplikasi dengan dApps yang berjalan di teknologi blockchain.
“Ini biasanya digunakan untuk layanan seperti penyimpanan terdesentralisasi, kontrak pintar dan pengembangan aplikasi terdesentralisasi,” tambah Yang.
Middleware Web3 menyediakan lapisan abstraksi yang memungkinkan pengembang untuk fokus pada antarmuka pengguna dan pengalaman pengguna dApp, daripada terjebak dalam detail protokol blockchain yang sedang mereka bangun.
Middleware menangani semua komunikasi yang diperlukan antara front-end dan blockchain, seperti siaran, permintaan data dan feed-back. Ini juga menyediakan seperangkat alat untuk memantau dan men-debug transaksi, serta perpustakaan alat dan contoh pengembangan.
Alat yang termasuk dalam kategori Middleware untuk berinteraksi dengan blockchain seperti Ethereum adalah Web3 Provider, Web3 Wallet, Web3 Library, Web3 Monitor dan Web3 Explorer.
“Dengan menyediakan antarmuka ke blockchain Ethereum, middleware Web3 memudahkan pengembang untuk membuat, menerapkan dan berinteraksi dengan kontrak pintar dan dApps,” ujar Yang.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
