La Roche Posay Luncurkan Anthelios UVMune 400, Lindungi Kulit dari Paparan Sinar UV

Ali
La Roche Posay memperkenalkan Anthelios UVMUNE 400 yang melindungi kulit bahkan dari sinar Ultra-Long UVA yang berbahaya. Foto/Istimewa

JAKARTA, iNewsSurabaya.id - La Roche Posay, merek perawatan kulit dermatologi meluncurkan sunscreen Anthelios UVMune 400. Hadir dengan teknologi filter UV terbaru, Mexoryl 400, inovasi ini diklaim dapat melindungi kulit secara optimal. Bahkan terhadap sinar Ultra-Long UVA yang paling berbahaya sekalipun.

Terobosan inovasi ini merupakan hasil dari 10 tahun penelitian dan kini telah hadir untuk konsumen di Indonesia.

Ann’Laure Demessant, Scientific Communication Director La Roche Posay International menjelaskan, sebagai bagian dari L'Oréal Group, La Roche-Posay berkomitmen untuk terus menjadi pelopor dalam terobosan inovasi sun protection melalui rangkaian produk Anthelios.

“Di L'Oréal, sains adalah poros inovasi. Tim L'Oréal Research & Innovation terus berinovasi untuk mengatasi dampak kerusakan kulit akibat sinar UV yang merupakan masalah kesehatan masyarakat," terangnya.

"Dengan pengembangan teknologi filter UV, Mexoryl 400, tim R&I kami telah menjawab tantangan ilmiah nyata dengan menciptakan teknologi Filter UV yang mampu memberikan penyaringan dengan spektrum terluas dan melindungi kulit terhadap Ultra-Long UVA (380-400nm)," lanjutnya.

Pengembangan Mexoryl 400 membutuhkan penelitian selama 10 tahun dengan 65 studi dan menjadi subjek 6 publikasi ilmiah. Lifechanging innovation ini tersedia di La Roche Posay Anthelios UVMune 400.

Anthelios UVMUNE 400 telah teruji secara klinis melindungi kulit dari paparan sinar UV yang dapat menyebabkan pigmentasi, skin aging seperti hilangnya elastisitas kulit dan timbulnya kerutan.

Anthelios UVMUNE 400 juga dilengkapi dengan teknologi NETLOCK sehingga memiliki tekstur yang ringan dan sangat cair, tidak meninggalkan whitecast pada kulit, tahan terhadap air, keringat, dan pasir.

Produk ini lembut di mata, cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif dan berjerawat karena diformulasikan tanpa fragrance. Tidak hanya dalam sains dan inovasi, La Roche Posay bersama dengan IPSOS melakukan studi global di 17 negara, termasuk Indonesia.

Hasil studi menunjukkan bahwa 46% masyarakat Indonesia tidak memahami perbedaan antara UVA dan UVB, lebih rendah dibanding tingkat pemahaman di dunia yang mencapai 70% .

Padahal Indonesia adalah negara iklim tropis terbesar dimana paparan terhadap sinar matahari terjadi setidaknya 12 jam sehari.

88% responden global memahami dampak paparan sinar matahari kepada kesehatan kulit di Indonesia, hanya 70% yang memahaminya. 58% masyarakat Indonesia menyesal karena sebelumnya tidak melindungi diri dengan lebih baik dari sinar matahari.

Head of Marketing, Active Cosmetics Division, L'Oréal Indonesia, Nestya Sedayu menuturkan, saat ini masih banyak persepsi keliru seperti sunscreen hanya dibutuhkan pada kondisi tertentu atau dampak kerusakan kulit dari sinar matahari hanya terjadi apabila ia kasat mata.

Oleh karena itu, menjadi hal yang sangat penting untuk memberi edukasi tentang dampak paparan sinar matahari. Karena hal ini merupakan masalah kesehatan masyarakat.

“Inovasi dalam UVMUNE 400 menjadi salah satu bukti nyata bagaimana La Roche-Posay menghadirkan terobosan masa depan melalui keahlian dermatologis kami. La Roche Posay bangga untuk memperkenalkan Anthelios UVMUNE 400 yang melindungi kulit bahkan dari sinar Ultra-Long UVA yang berbahaya sekalipun kepada konsumen kami di Indonesia," jelas Nestya Sedayu.

Anthelios UVMUNE 400 kini telah resmi hadir dan tersedia di mitra La Roche Posay di Indonesia: ecommerce, klinik dermatologi dan kecantikan serta telemedicine.

Perlu diketahui, 30% radiasi matahari Ultra-Long UVA dapat menembus hingga lapisan kulit terdalam yang hadir setiap hari bahkan ketika cuaca mendung dan berawan.

Namun, filter UV generasi saat ini belum memberikan proteksi terhadap Ultra-Long UVA yang berada di panjang gelombang 380-400nm Radiasi matahari terdiri dari sinar ultraviolet (UV) dari berbagai panjang gelombang.

Sinar UVB (antara 280-320nm) seringkali dianggap sebagai dampak berbahaya matahari karena UVB menyebabkan dampak sunburn yang kasat mata dan cepat terlihat.

Namun faktanya, UVB hanya mewakili 5% dari paparan sinar UV. 95% dari sinar UV yang mencapai bumi adalah sinar UVA , yang terbagi menjadi beberapa panjang gelombang yaitu short UVA (antara 320-340nm) dan Long UVA (antara 340-400 nm) dan dalam rentang ini ada Ultra-Long UVA (antara 380-400nm).

30% dari sinar UVA merupakan Ultra-Long UVA yang menembus kulit hingga lapisan kulit terdalam, dan merupakan salah satu penyebab utama penuaan kulit (skin-aging).

dr. Srie Prihianti, SpKK(K), PhD, FINSDV, FAADV – Dermatologists, Photoprotection expert menjelaskan, sinar UVA selalu hadir setiap hari, sepanjang tahun, bahkan ketika cuaca mendung dan dapat menembus kaca jendela.

Sinar Ultra-long UVA menembus kulit sangat dalam dan memberikan dampak pada sel kulit secara progresif.

Dampak klinis yang dapat terjadi seperti penuaan kulit (skinaging) yaitu kerutan pada kulit, pigmentasi, hingga kanker kulit.

"Namun, kebanyakan filter UV organik yang ada saat ini hanya melindungi dari panjang gelombang UVA hingga 360nm [Long UVA], tetapi kurang menyerap dalam kisaran 380-400nm atau yang disebutkan sebagai Ultra-Long UVA," ungkap dr. Srie.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network