Ali menjelaskan beberapa hal diajarkan kepada para santri dalam pelatihan ini. Mulai dari tata cara memandikan, mengkafani, menyolati dan menguburkan jenazah sesuai syariat Islam.
"Termasuk proses menyiapkan kain kafannya. Kalau perempuan berapa lapis, kalau laki-laki berapa lapis. Terus butuh kapas berapa, dan lain sebagainya," kata Ali.
Dia berharap santri bisa terus melatih kemampuannya untuk mengurus jenazah secara mandiri. Untuk mendukung hal tersebut, Kiai Muda Jatim telah memberikan alat peraga jenazah yang bisa digunakan santri untuk proses pembelajaran rutin.
Selain kajian dan pelatihan tata cara pengurusan jenazah, dalam kunjungannya ke ponpes tersebut relawan Kiai Muda Jatim juga menggelar kegiatan positif lainnya. Seperti istigasah dan doa bersama untuk bangsa, serta pemberian bantuan kipas angin untuk ponpes.
"Di sini kita tahu udaranya sedang sangat panas, jadi kami berikan kipas angin. Kami berikan kepada santri-santri, nanti bisa dipasang di ruang asrama ataupun di kelas mereka," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait