BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id - PTPN XII menanam ribuan bibit pohon di Kebun Jatirono Dusun Gunung Raung Desa Kajarharjo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (07/3/2023).
Kegiatan penanaman pohon tersebut merupakan rangkaian kegiatan Relawan Bakti BUMN di Kabupaten Banyuwangi selama empat hari, yakni sejak 7 hingga 10 Maret 2023.
PTPN XII berkolaborasi dengan PTPN X, PTPN XI dan KAI melakukan berbagai kegiatan. Tak hanya menanam pohon sebagai penghijauan, namun juga pembagian sembako gratis, BUMN mengajar hingga kegiatan di bidang kesehatan dan pendidikan.
SEVP Bussines Support PTPN XII, Tri Septiono menjelaskan Bhakti BUMN di Banyuwangi itu terdiri dari berbagai kegiatan hasil kolaborasi dengan berbagai anak perusahaan BUMN.
Menurut dia, penanaman pohon di kebun Jatirono itu melibatkan para relawan bakti BUMN dan masyarakat sekitar.
“Tujuan penanaman pohon ini untuk memberikan kontribusi pada isu lingkungan,” katanya.
Tri Septiono menambahkan, penanaman bibit pohon itu sebagai bentuk untuk upaya konservasi lahan perkebunan PTPN XII. Seperti meningkatkan daya serap hujan sehingga tidak terjadi longsor maupun banjir.
“Secara umum kami lakukan konservasi lahan, ada 2.500 bibit pohon yang kami tanam, diantaranya bibit pohon beringin, jambu, mangga, duren, alpukat, rambutan dan aneka fikus,” tuturnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi, Dwi Yanto, mengapresiasi kegiatan penanaman pohon tersebut. Pihaknya mengaku sedang fokus melakukan reboisasi untuk mencegah banjir.
“Seperti melakukan konservasi tanaman keras agar bisa menahan laju hujan agar tidak menggerus tanah,” papar dia.
Menurutnya, program Bakti BUMN itu sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat Banyuwangi.
Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan bakti BUMN tersebut. Kepala Dusun Gunung Raung, Faridi, mengapresiasi kegiatan tanam pohon di wilayah perkebunan tersebut.
“Penanaman pohon itu kami sambut dengan gembira karena sangat penting bagi kami warga Dusun Raung,” ucapnya.
Alasannya, untuk mencegah longsor di musim hujan. Apalagi, warga yang tinggal di Kawasan tersebut cukup banyak.
“Warga yang menetap tinggal disini, di areal perkebunan ada sekitar 13 RT, sekitar 600 KK," ungkapnya.
Dia berharap upaya penghijauan itu bisa terus dilakukan, karena banyak manfaat yang dirasakan warga.
Salah satunya adalah sumber mata air yang tidak kering dan bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait