SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Uji kompetensi harus dipenuhi siswa SMK. Mereka akan siap untuk terjun ke Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA). Sebanyak 15 siswa SMK di Jawa Timur mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi kelas akselerasi yang digelar Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Ditjen Vokasi Kemdikbud bersama UPT PTKK Dindik Jatim.
Kompetensi tata kecantikan rambut ini ada 15 siswa jenjang 2 berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Penguji Tata Kecantikan dari LSK, Neneng Susilowati menyebut, untuk uji kompetensi tata kecantikan ini hanya dikhususkan pada rambut saja. Meski begitu, perawatan kulit wajah dan rias telah diberikan saat pelatihan di kelas reguler.
“Yang diujikan hari ini rambut saja jenjang 2. UPT PTKK Dindik Jatim mengajukannya untuk rambut,” ujarnya, (9/3).
Dalam uji kompetensi ini, kata Neneng ada beberapa aspek yang dinilai. Mulai mencuci rambut, merawat kulit kepala dan rambut yang meliputi creambat dan hairmask. Selanjutnya mengeringkan rambut dengan alat pengering variasi yang terbagi menjadi blow in untuk rambut bervolume, curly dan catok.
Pada jenjang 2 ini, siswa yang telah mengikuti sertifikasi telah siap terjun di IDUKA. Baik dalam membuka usaha Salon rambut, ataupun menjadi pegawai salon.
“Jenjang 2 (dua) ini setingkat junior hair stylish bagiannya di shampo boy atau girls mudahnya bagian creambath. Ini paling basic banget. Mereka bisa buka salon kalau memang mau berwirausaha. Kalau jenjang 3 (tiga) bisa jadi hair stylish," ujarnya.
"Karena jenjang ini harus sudah menguasai beragam kriting rambut, sanggul, memangkas rambut, dan pewarnaan cat uban. Berbeda lagi jika jenjang 4 (empat) yang setingkat profesional hair stylish yang sudah menggunakan teknologi variasi, dan pewarnaan artistik,” jelas dia.
Sebanyak 15 Siswa SMK Jawa Timur mengikuti Uji Kompetensi Tata Kecantikan sebagai wujud kesiapan Masuk Dunia Kerja. Foto iNewsSurabaya/saipul
Meski sudah mengikuti pelatihan, Neneng mengaku, tahap blow in rambut diakuinya menjadi kesulitan dan tantangan bagi siswa. Sebab, jika saat mencuci rambut tidak bersih, hal itu akan mempengaruhi hasil akhir rambut.
Selain itu, pada tahap ini siswa juga harus pandai dalam menggunakan hair drayer karena juga sangat mempengaruhi bentuk rambut.
“Mereka bisa mempraktekkan ilmunya dan bisa lanjut ke jenjang berikutnya untuk menjadi profesional hair stylish,” harap Neneng.
Ditambahkan instruktur Tata Kecantikan rambut Azwar Usman Siregar untuk mempersiapkan uji kompetensi ini, selama 10 hari pihaknya fokus menggembleng skill siswa pada materi-materi yang diujikan. Kendati demikian, ia menyadari, untuk menjadi ahli, para siswa perlu berproses dan memperbanyak latihan.
“Kita fokuskan latihan selama 8 (delapan) jam dalam sehari. Yang lemah bagi mereka proses massage saat creambath karena tangannya masih kaku ya. Tapi memang perlu banyak latihan,” terangnya.
Egar sapaan akrabnya, berharap kedepan para siswa bimbingannya ini siap terjun ke lapangan dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait