Usai salat, hiburan tradisional Ramadan dimulai di berbagai alun-alun, terutama di Sultanahmet, yang memeriahkan kota dan penduduknya. Percakapan religius, pembacaan puisi, dan pertunjukan rakyat – musik, tarian, dan mendongeng – banyak terlihat di alun-alun kota.
Pada saat yang sama, pertunjukan wayang kulit tradisional yang dibintangi oleh karakter 'Karagöz dan Hacivat' menghibur anak-anak dan orang dewasa.
Perjalanan spiritual melalui tempat-tempat suci di Istanbul
Sisi lain yang membuat Istanbul unik selama Bulan Ramadan adalah banyaknya tempat suci di kota ini.
Sebut saja beberapa tempat suci sebagai berikut: Masjid Eyüp Sultan (Eyüp Sultan Camii), rumah dari makam Khalid bin Zayd Abu Ayyub Al-Ansari (Halid bin Zeyd Ebu Eyyub El-Ensari), sahabat dari Nabi Muhammad.
Kemudian Makam Oruç Baba, tempat berbuka puasa Ramadan pertama, Bukit Yusha (Yuşa), yang diperkirakan terdapat makam Nabi Yusha, dan Makam Yahya Efendi.
Situs-situs bersejarah seperti Hagia Sophia (Aya Sofya), Masjid Biru (Sultan Ahmet), dan Istana Topkapı juga merupakan tempat yang tepat untuk dikunjungi selama Bulan Ramadan.
Hz. Hırka-i Şerif, peninggalan suci Nabi Muhammad, dapat dilihat di Masjid Hırka-i Şerif selama Bulan Ramadan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait