Dimana dalam kriteria pertama dapat membantu kemenangan electoral khususnya dalam meraup suara masyarakat Jatim serta Nahdliyin. Kemudian, KIP juga dinilai cukup pengalaman dalam pemerintahan yang efektif.
"Figur KIP merupakan representasi dari suara umat Nahdliyin dan juga suara wanita Indonesia," katanya.
Selanjutnya, KIP dinilai membantu stabilitas koalisi dan pendukung. Figur KIP dinilai piawai dalam merajut keharmonisan antar golongan hingga parpol baik yang ada pada koalisi maupun non koalisi.
Lebih jauh lagi, KIP dinilai mampu meredam ketegangan. Ini dibuktikan dengan rekam jejak KIP selama menjabat baik sejak menjadi legislatif, kementrian dan pemerintah daerah.
"Menurut catatan kami dalam karier politiknya maupun saat di pemerintahan belum pernah ada jejak rekam yang mencatat sosok beliau baik sikap maupun kebijakannya yang pernah menimbulkan ketegangan/perselisihan/kegaduhan antara beliau dengan mitra kerjanya, dengan jajaran di bawahnya maupun kepada atasannya.
Terakhir kata Awey, KIP dinilai memiliki komitmen yang sama dalam membawa perubahan.
"Untuk soal ini tentu tidak perlu diragukan lagi. Walau beliau bukan kader partai Nasdem, akan tetapi beliau juga pernah tercatat sebagai salah satu pendiri Ormas NasDem, selalu komit dan sejalan dgn visi misi Nasdem dalam mengusung perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Itulah sebabnya kami partai nasdem termasuk yang pertama mengusung beliau sebagai cagub Jatim 2019 - 2024," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait