SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Keberadaan gengster membuat Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi ketar ketir. Ia memanggil guru agama di Surabaya untuk ikut menangani kenakalan remaja yang semakin mewabah di Kota Pahlawan.
Salah satu aksi yang membuat Wali kota khawatir adalah adanya perang sarung hingga balapan liar yang berada dikalangan remaja. Mereka kebanyakan masih usia sekolah yang membutuhkan bimbingan dan peran guru agama.
Para tenaga pendidik keagamaan diminta melakukan pendekatan kepada anak-anak. Karena emkot Surabaya tengah fokus memperkuat ketahanan keluarga. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan mental anak setelah kegiatan pembelajaran daring pasca pandemi Covid-19 lalu. Maka pemkot terus menciptakan ruang interaksi sebagai upaya mengantisipasi kenakalan remaja, salah satunya adalah Sinau dan Ngaji Bareng di setiap Balai RW.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat bersilaturahmi bersama tenaga pendidik keagamaan dalam acara Kurma (Kumpul Akrab), yang berlangsung di Convention Hall, (3/4/2023). Pada kegiatan kali ini, diikuti oleh 1.945 tenaga pengajar keagamaan yang berasal dari Kecamatan Bubutan, Genteng, Kenjeran, Simokerto, dan Tegalsari.
“Saya minta tolong kepada njenengan (anda) semua untuk menciptakan anak-anak yang mengerti agamanya. Jadikan anak-anak yang memiliki akhlakul karimah yang bisa membedakan mana yang baik dan benar. Kalau sudah dilandasi agama, kita tidak akan menyakiti lainnya, jadi bisa saling membantu,” kata Wali Kota Eri.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait