PROBOLINGGO, iNews.id - Harlah Pagar Nusa ke-36 menjadi pijakan untuk mencintai Indonesia. Ada tiga gerakan Pagar Nusa Nahdhatul Ulama yang menjadi pegangan anggota, yakni Gerakan Keagamaan, Keolahragaan, dan Gerakan ke-Indonesia-an.
Prinsip dasar ini disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren, Zainul Hasan Genggong, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Allallah yang memberikan sambutan dalam pembukaan peringatan Harlah. Kiai Mutawakkil Allallah menjelaskan mengenai kelebihan-kelebihan yang dimiliki Pagar Nusa, pendekar-pendekar yang tergabung memiliki kedigdayaan.
"Dalam ilmu beladiri ada dua diantaranya ilmu hitam dan putih, kebanyakan dari beberapa ilmu tersebut meminta tumbal apalagi ilmu hitam dengan hadam jin," katanya.
Ketua Umum MUI Jawa Timur ini menegaskan, Pagar Nusa dibawah naungan Nahdlatul Ulama ini memiliki hadam malaikat bukan jin dengan mengamalkan hizib Asmaul Husna. "Hadam pendekar Pagarnusa itu adalah malaikat dengan mengamalkan hizib Asmaul Husna," tuturnya.
Lebih lanjut Kiai Mutawakkil Allallah menegaskan, Pagar Nusa memiliki tiga gerakan riel yang selama ini terus dibangun, yakni Gerakan Keagamaan, Keolahragaan, dan Gerakan ke-Indonesia-an. Dengan ikut Pagar Nusa, ungkap dia, berarti memperkuat keagamaan dan ketakwaannya kepada Allah, keolahragaan untuk menjaga daya tahan tubuh agar lebih kuat dan ke-Indonesia-an merupakan gerakan kecintaan kepada negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
"Jika ada yang coba-coba ingin menghancurkan dan mengancam Negara kesatuan republik Indonesia, Pagar Nusa sudah siap tanpa harus dikomando berada di garda terdepan, hidup dan mati ikut kiai," tegas dia.
Ketiga prinsip tersebut harus melekat pada diri Pagar Nusa dan Pagar Nusa harus bisa berhitmad untuk Jam'iyyah Nahdlatul ulama khususnya para kiai. Pengabdian seperti ini yang tidak dimiliki perguruan silat lainnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait