Meski begitu, Yusuf memastikan bahwa program Sekolah Ramah Anak telah dilaksanakan di seluruh SD dan SMP Negeri maupun Swasta di Kota Pahlawan. “Sudah diterapkan di semua sekolah, tergantung inovasi apa saja yang dibuat sekolah dan nanti kita evaluasi, karena setiap karakter di wilayah Surabaya masyarakatnya berbeda-beda,” tegasnya.
Sementara itu, SDN Dupak 1 Kota Surabaya juga telah menerapkan program Sekolah Ramah Anak. Dalam pelaksanaanya, SDN Dupak 1 Kota Surabaya mengaplikasikan program 5S. Yakni, senyum, sapa, salam, sopan, dan santun, serta memberikan penguatan pada segi religi, akademik, dan pengembangan talenta.
“Sekarang semakin diperkuat dengan program Wali Kota Eri Cahyadi. Pada implementasinya kami lakukan dari dasar, seperti memperhatikan perilaku dan penampilan anak, apakah sudah siap mengikuti pelajaran? Atau mengapa anak terlihat murung?,” kata Kepala SDN Dupak 1 Kota Surabaya, Ahmad Nur Khalim.
Pada segi penguatan religius, sebelum kegiatan belajar mengajar, para peserta didik diwajibkan untuk berdoa sesuai kepercayaannya masih-masing. Selanjutnya, pada segi akademik, peserta didik akan dipantau dalam proses belajar. Sedangkan pada segi pengembangan talenta, dikuatkan pada potensi minat dan bakat siswa.
“Pembentukan karakter seperti Profil Pelajar Pancasila, yakni mewujudkan pelajar yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai Pancasila sebagaimana visi misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, pihaknya juga kerap memberikan penguatan terhadap tenaga pendidik. Penguatan ini untuk mengantisipasi dan menangani perilaku peserta didik yang berbuat kurang baik. “Apakah anak perlu mendapatkan sanksi atau perlu dilakukan pendekatan. Maka guru akan paham, tindakan apa saja yang tepat untuk siswa,” katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait