Apalagi pasca pandemi Covid-19, ruang interaksi dan kreativitas peserta didik masih sangat terbatas. SDN Dupak 1 Kota Surabaya tidak hanya mendukung program Sinau dan Ngaji Bareng milik Pemkot Surabaya, melainkan ikut memberikan ruang ekspresi kepada peserta didik.
“Kami berupaya memulihkan kesehatan mental anak. Dulu semua serba daring, anak-anak banyak yang di warkop untuk mencari Wi-Fi, sekarang guru langsung sigap melakukan pendekatan kepada murid terutama pelajaran tentang keteladanan dan sopan santun dalam berkomunikasi. Wujudnya guru mencontohkan hal-hal di sekolah tentang sopan santun,” terangnya.
Sebab, menurutnya, pembiasaan interaksi dan menyampaikan pendapat pada sesama teman dan tenaga pendidik, diharapkan dapat memicu rasa percaya diri dan kemandirian peserta didik. “Agar tidak hanya bermain gadget. Serta diharapkan saling menyayangi antar teman supaya tidak melakukan perundungan pada sesama,” ungkapnya.
Penguatan tersebut diharapkan bisa menciptakan generasi penerus bangsa sebagai calon pemimpin memiliki karakter. “Jadi mulai sekarang menguatkan pendidikan karakter, terhadap guru, orang tua dan teman. Diharapkan ketika dewasa akan memiliki karakter sopan santun,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait