Tim, lanjutnya, masih berusaha untuk mengetahui adanya pelataran dalam sebuah bangunan. Namun, temuan ini belum teridentifikasi. Jika dilihat dari struktur bata yang muncul, ungkap dia, dipermukaannya sepanjang 10,60 meter.
"Untuk mengetahui bangunan utama diperlukan ekskavasi dengan perencanaan yang matang dan melalui proses tentu makan waktu, tenaga pikiran serta anggaran yang signifikan," terangnya.
Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banyuwangi melakukan penelitian untuk mengetahui secara pasti asal muasal batu bata tersebut, Minggu (30/4/2023). Foto iNewsSurabaya/siswanto
TACB juga melakukan edukasi kepada masyarakat. Mereka harus mengembalikan bata yang sudah diambil dari lokasi penemuan batu bata. “Warga menyadari dan mengembalikan batu bata yang diambil,” ungkap Praktisi Pusaka ini.
“Tim cagar budaya Banyuwangi juga akan melacak keberadaan pecahan porselen dan puluhan fragmen gerabah yang disimpan oleh salah satu warga sebelum tim datang," kata Ilham Triadi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait