KEDIRI, iNews.id - Jembatan ambrol di Kediri langsung mendapat respon pembenahan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polri, TNI dan masyarakat bergerak membangun jembatan darurat supaya 42 KK yang tersolasi bisa terselamatkan.
Mereka membuka akses baru untuk puluhan KK yang terisolasi di Dusun Semoyo, karena akses tersebut merupakan satu-satunya jalan keluar-masuk dusun, dan sekarang putus diterjang banjir bandang. Selain membangun jembatan darurat untuk warga, mereka juga bekerja sama membersihkan sisa material sisa banjir bandang.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Kediri, Johan Maras Ponda mengatakan, jembatan satu-satunya penghubung Dusun Semoyo yang ada di Gunung Wilis itu sebelumnya rusak diterjang banjir bandang. "Sehingga untuk warga yang terisolasi kemarin sudah bisa teratasi," ujarnya.
Johan mengatakan, Dinas Pekerjaan umum Pemukiman Rakyat (PUPR) akan membuat jembatan permanen di lokasi tersebut.
Sementara itu Kepala Desa Blimbing Juwari ketika ditemui juga menambahkan, meski masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, kondisi lapangan saat ini sudah berangsur normal. Material yang berserakan akibat banjir bandang maupun longsor sudah banyak yang dibersihkan. "Pembangunan infrastruktur darurat seperti akses air bersih hingga jembatan pertolongan yang terbuat dari kayu juga sudah terealisasi," ucapnya.
Juwari mengatakan, untuk dua rumah yang rusak akibat tertimpa tanah longsor di Dusun Beru. Material lonsor di rumah itu juga sudah dibersihkan. "Rumah yang rusak teratasi, jalan teratasi, jembatan pertolongan teratasi," ujar Juwari lega.
Masih kata Juwari, warga terdampak bencana alam tersebut juga akan mendapatkan bantuan berupa paket sembako. Sekedar diketahui, hujan lebat yang terjadi selama hampir empat jam di sekitaran kaki Gunung Wilis itu mengakibatkan banjir bandang hingga tanah longsor di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo. Longsor yang terjadi di Dusun Beru menyebabkan dua rumah warga terdampak, serta banjir bandang di Dusun Semoyo menyebabkan jembatan putus yang berakibat 42 keluarga terisolasi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait