Menurutnya, lapangan pekerjaan di masa yang akan datang mengalami ancaman, tentu hal ini berdampak dari revolusi industri 4.0, tenaga manusia ke depan akan semakin tersingkirkan oleh robot hingga tahun 2030, hal ini yang menjadi tantangan bagi para lulusan yang mencari lapangan pekerjaan dengan menyiapkan skill dan kompetensi baru yang di inginkan oleh perusahaan pencari pekerja.
“Tugas perguruan tinggi sekarang dalam menghadapi tantangan adalah dengan menyiapkan lulusan dalam dunia kerja, berdasarkan presentase pada profesi yang diminati lulusan perguruan tinggi mengalami dinamika. Tentu ini juga menjadi tugas Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) di Indonesia,” imbuhnya lagi.
"Masalah di atas harus dapat diatasi oleh PTMA sebagai wadah dalam memberikan pendidikan dan ilmu, perlu adanya inovasi dan kreatifitas, dalam menumbuhkan ide-ide tiap peserta didik sehingga nanti jika lulus ada kesesuain antara jurusan semasa kuliah dengan pekerjaannya,”tambahnya
Ia menekankan, banyaknya jalan menuju SDM unggul harus menjadi perhatian penting karena tantangan ke depan tidak hanya masalah nilai cumlaude, tapi kreatifitas dan inovasi sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan cita-cita mahasiswa ketika lulus.
Selain itu, Nizam mengatakan bahwa dalam mewujudkan SDM yang unggul, perguruan tinggi memerlukan kepemimpinan yang baik.
“Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) di Indonesia memiliki leadership yang baik, bahkan menjadi best practice baik di nasional bahkan internasional,” katanya.
“Dalam hal organisasi dan tata kelola yang sehat merupakan ciri khas dari PTMA. Sehingga di lingkungan PTMA terjalin kerjasama yang bagus, tidak saling sikut-sikutan antar perguruan tinggi. Fokus pada pengembangan dan kerjasama," tutupnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait