Insiden ini membuat Tengku Zanzabella membuat perdebatan panjang. Ia mengaku Candi Ijo merubahan bagian dari tempat ibadah Umat Hindu. Petugas harus memberikan area ibadah bagi umatnya. “Padahal kami ini bersama Eyang Tuti Dargo, seorang sesepuh dari Yogyakarta yang masih keluarga keraton Yogyakarta. Namun dengan lancangnya, petugas keamanan mengatakan hal yang tidak pantas, Jangan Kotori Tempat Ini dengan Alat dan Sampah Sembahyang ini,” ujar Tengku Zanzabella menirukan kata-kata petugas Candi Ijo.
Aktivis ini benar-benar menyayangkan perbuatan petugas Candi Ijo. Ia meminta Pemprov (Pemerintah Provinsi) Yogyakarta dan instansi terkait yang mengelola Candi Ijo menegaskan fungsi keberadaan candi, apakah hanya untuk wisatawan atau bisa untuk beridabah Umat Hindu. Karena di dalam candi ini terdapat Lingga Yoni dan Arca Nandi yaitu kendaraan Dewa Siwa. “Saya meminta petugas keamanan tersebut di tindak tegas agar tidak lagi terjadi hal-hal serupa di kemudian hari,” harap dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait