Dengan demikian, hal tersebut mempermudah Pemkot Surabaya dalam proses pembentukan Kampung Madani di Kota Pahlawan. Diharapkan, dulunya warga yang menerima bantuan bisa berubah menjadi pemberi bantuan.
“Berdasarkan data Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) per 25 November 2022, belanja APBD Surabaya untuk UMKM mencapai Rp 1,2 Triliun. Tahun ini saya minta Rp 3 Triliun. Makanya saya ingin tahu omzetnya njenengan, camat dan lurah saya minta memahami UMKM di wilayahnya,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada para pelaku UMKM yang ada di Kota Pahlawan untuk segera mendaftar. Sehingga, apabila terdapat UMKM yang membutuhkan bantuan modal, maka intervensi Pemkot Surabaya bisa tepat sasaran.
“Pertemuan ini adalah mempertemukan para pelaku UMKM dengan investor. Alhamdulillah dalam pertemuan ini ada investor yang langsung memberikan bantuan modal langsung kepada pelaku UMKM. Matur nuwun (terima kasih) kepada investor dan supportnya kepada UMKM Surabaya,” terangnya.
Lebih lanjut, pada sesi selanjutnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat kesempatan untuk memberikan semangat kepada para pelaku UMKM si Kota Pahlawan. Dengan demikian, Wali Kota Eri Cahyadi berharap Kota Surabaya bisa lebih menggenjot pergerakan ekonomi kerakyatan melalui UMKM.
“Kami butuh pengalaman bapak (Ganjar), langkah apa yang bisa kami ambil sehingga di Surabaya kami bisa meningkatkan UMKM. Karena 90 persen ekonomi di Indonesia digerakkan oleh UMKM. Semoga kehadiran Pak Ganjar hari bisa memberikan motivasi dan semangat, sehingga UMKM di Kota Surabaya menjadi hebat lagi,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait