SUMENEP, iNewsSurabaya.id - Pemkab Sumenep Jawa Timur punya cara tersendiri dalam merawat tradisi. Yakni dengan menggelar festival Tan-Pangantanan yang dipusatkan di Pantai Lombang, Desa Lombang, Kecamatan Batang-batang. Kegiatan diikuti 34 regu dari Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA).
Pangantan merupakan istilah yang menggambarkan pasangan suami-istri. Lazimnya di masyarakat, pasangan ini didandani dan menggunakan pakaian khas daerah. Biasanya Pangantan laki-laki diarak dulu menuju rumah Pangantan perempuan yang diikuti sejumlah kerabat dengan membawa seserahan.
Setelah doa dan makan-makan, kerabat Pangantan laki-laki pulang. Dan tak berselang berapa lama setelah itu, disusul pasangan Pangantan laki-laki dan perempuan yang diarak menuju rumah Pangantan laki-laki. Kali ini yang mengarak merupakan kerabat Pangantan perempuan dengan membawa seserahan.
Bahkan ada juga pasangan Pangantan diarak menggunakan kuda kencak. Selama dalam perjalanan, musik hadrah ditabuh tanpa henti. Kuda kencak menari selama perjalanan dengan pemegang tali kekangnya seiring bunyi hadrah. Dalam perjalanan, iring-iringan itu menjadi tontonan warga.
Nah, Tan-Pangantanan ini merupakan Pangantan tiruan yang diperankan ana-anak. Selama arak-arakan, peserta dan yang mendampingi melantukan syair 'Dhe’ Nondhe’ Ni’ Nang'. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pemerintah Kabupaten Sumenep 2023 bertajuk Masa Kejayaan. Ribuan pengunjung menyaksikan festival tersebut.
“Saya berharap semoga kegiatan yang mengangkat budaya lokal ini bisa mengurangi dampak negatif gempuran budaya barat yang menimpa generasi muda di zaman digital ini,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi di sela-sela pelepasan peserta, Minggu (14/5/2023).
Bupati Fauzi mengimbau masyarakat turut serta dalam melestarikan budaya lokal dalam bentuk kegiatan. Ia menyebut hal itu sebagai upaya menanamkan wawasan dan kecintaan generasi milenial sejak usia dini, sehingga mereka tidak mencari budaya baru yang konon banyak dipengaruhi barat.
Dalam kesempatan tersebut, Fauzi didampingi Bunda PAUD yang sekaligus istri Bupati Sumenep Nia Kurnia, Wakil Bupati Hj. Dewi Khalifah, Sekretaris Daerah Edy Rasiyadi, Forkopimda, beserta sejumlah Kepala Dinas setempat.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait