SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sekolah Islam Shafta Kota Surabaya memiliki cara unik dalam menguji mental dan intelektual peserta didiknya. Ibarat peribahasa "Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui", mental dan intelektual itu berjalan beriringan.
Para peserta didik Sekolah Islam Shafta ditugaskan untuk terjun langsung ke masyarakat untuk menyampaikan hal baik. Siswa SMP diterjunkan ke SDN Lontar 481 Surabaya. Sedangkan siswa SMA ke SMP Daarul Muttaqin Surabaya.
Waka Kesiswaan SMA Shafta Surabaya, Ustadzah Jauharotul Izzah mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan serentak pada 16 Mei 2023 tersebut merupakan rangkaian program "Shafta Berbagi Ilmu".
Di SMP Daarul Muttaqin, SMA Shafta Surabaya berbagi ilmu mengenai mazhab. Yaitu penggolongan suatu hukum atau aturan setingkat di bawah firkah, di mana firkah merupakan istilah yang sering dipakai untuk mengganti kata "denominasi" pada Islam.
Ustadzah Jauharotul Izzah menuturkan, bermazhab itu sangat penting bagi orang beragama agar pemahaman dan praktik agamanya benar. Karena bermazhab merupakan metode untuk mengetahui hukum suatu peristiwa yang dihadapi dengan merujuknya pada fiqih mazhab tertentu yang dianut atau upaya penyimpulannya dilakukan berdasarkan ushul al-mazhab yang diyakininya.
"Itulah alasan kenapa kita memberikan pemahaman tentang mazhab," tuturnya.
Meski demikian, Jauharotul mengakui bahwa tidak menutup kemungkinan pada kegiatan "Shafta Berbagi Ilmu" selanjutnya pihaknya juga akan berbagi selain bidang keagamaan. Seperti materi tentang cara menghitung cepat, tata cara bermasyarakat dan lainnya.
"Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar sekolah," ucap dia.
Sementara itu Waka Kesiswaan SMP Shafta Surabaya, Ustadzah Eka Syovi Arianti menambahkan, selama berada di SDN Lontar 481 Surabaya, peserta didiknya memberikan pemahaman tentang pentingnya berbagi. Hal itu bertujuan agar siswa dan masyarakat sekitar gemar berbagi kepada sesama, meski dalam keadaan sulit.
Selain mengajarkan materi tentang sedekah, SMP Shafta Surabaya juga mengenalkan program "Jumat Sedekah". Menurutnya, kecakapan peserta didik SMP Shafta dalam menyampaikan ilmu yang dimiliki bisa menjadi tolok ukur sejauh mana hasil belajar mengajar selama ini.
"Dengan membagikan ilmu kepada adik-adik kelas 6 SDN Lontar 481 Surabaya, maka ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi OSIS SMP Shafta Surabaya dalam hal Public Speaking," tuturnya.
Perlu diketahui, lahirnya Yayasan Al-Insanul Kamil Surabaya sebagai wujud keinginan anak bangsa untuk menyumbangkan darma baktinya bagi bumi pertiwi di bidang pendidikan.
Sekolah yang menggabungkan antara pendidikan agama dan umum, mengintegrasikan antara kecerdasan intelektual dan spiritual, serta membentuk karakter para siswa-siswi dengan akhlaq mulia.
Yayasan Al-Insanul Kamil Surabaya didiran pada tanggal 15 Juni 1994, dengan tekad mewujudkan lembaga pendidikan berkualitas yang diharapkan dapat mengantar anak bangsa menyongsong zamannya dengan jati dirinya untuk bersaing (berkompetensi) dan bersanding (berkomparasi) dengan anak-anak dunia. Semua itu dalam upaya mewujudkan cita-cita bersama menuju kebahagian dunia dan akhirat.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait