Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Inklusi telah Dirancang, Awas Jangan Salah Arah!

Arif Ardliyanto
Bank Indonesia meluncurkan Buku Pedoman Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Inklusif berbasis Kelompok berpenghasilan rendah atau subsisten. Foto tangkap layar

Untuk itu, Bank Indonesia mengambil langkah pendekatan kebijakan yang mengintegrasikan inklusi keuangan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui framework Strategi Nasional Ekonomi dan Keuangan Inklusif (SNEKI) untuk mendukung capaian Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

“Bank Indonesia pada tahun 2021, telah mengembangkan model bisnis pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif berbasis kelompok subsisten. Sebuah program yang menyasar kelompok subsisten diantaranya merupakan penerima bansos, serta memiliki rintisan usaha, kemudian diarahkan untuk membentuk usaha mikro yang prospektif serta didorong menggunakan produk dan layanan keuangan formal untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif sehingga mencapai kemandirian ekonomi dan naik kelas,” paparnya.

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen, Yunita Resmi Sari melaporkan bahwa program ini telah diimplementasikan dalam bentuk pilot project selama dua tahun (2021-2022) di 8 wilayah Kantor Perwakilan BI Dalam Negeri (KPwDN) dengan telah menghasilkan perbaikan pada berbagai aspek seperti kepemilikian rekening, peningkatan kapasitas usaha, dan pembentukan kelembagaan.

“Tahun 2022 model bisnis pengembangan ini telah direplikasi di seluruh 46 wilayah KPwDN. Hingga akhir tahun 2022, telah terbentuk sebanyak 93 kelompok subsisten,” ujarnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network