Semar menilai, Raja Akoso dan Ratu Kartiko mampu menjadi mentor bagi anak-anaknya karena memiliki sifat yang berbeda-beda. Raja Akoso memiliki sifat pemimpin yang berwibawa seperti angkasa. Sedangkan Ratu Kartiko memiliki sifat pemimpin yang mampu menjadi sebagai penunjuk arah bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Karena Semar merasa kurang pas, akhirnya Raja Akoso dan Ratu Kartiko memberikan saran untuk mencari sosok pemimpin lain yang mampu memberikan energi kepada orang-orang yang dipimpinnya, yakni Raja Surya. Karena Raja Surya tidak bisa hadir ke negeri Khayangan, maka dua sosok pemimpin tersebut mengajak Semar dan anak-anaknya turun ke bumi Kuto Suroboyo (Kota Surabaya) untuk bertemu dengan Raja Surya.
Sesampainya di Kota Surabaya, mereka berhasil menemui sosok raja yang dicari. Wali Kota Eri Cahyadi, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, dan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saling sahut kata-kata lucu hingga mengundang gelak tawa para penonton di studio.
Tunggu Tanggal Mainnya, Wali Kota Tunjukan Keahlian Bermain Akting Saat Hari Jadi Kota Surabaya, Seru Ada Ning Ita. Foto iNewsSurabaya/ist
Tak lama kemudian Semar menyampaikan maksud dan tujuannya datang ke Kota Surabaya kepada Raja Surya. Yaitu meminta menjadi mentor bagi anak-anaknya yang memiliki sifat berbeda untuk dididik sebagai pemimpin di Khayangan.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, sebagai sosok pemimpin itu harus mau turun ke masyarakat dan saling bergotong-royong dalam menuntaskan berbagai masalah. Menurutnya, pemimpin sejati di bumi adalah masyarakat yang hidup dengan guyub rukun. "Suroboyo derajate podo gak onok sing luwih dukur nang ngarepe gusti Allah, makane guyub rukun. (Di Surabaya, masyarakat dan pemimpinnya itu derajatnya sama di hadapan Tuhan, maka dari itu warganya menjadi guyub rukun)," kata Wali Kota Eri.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait