Imam Safii’i merasa ada hikmah dibalik tidak adanya keberangkatan haji tersebut, karena pada tahun yang sama, ia terpaksa menjalani operasi untuk amputasi kaki sebelah kiri karena sakit yang diderita sejak 2019. Sehingga pada tahun itu ia dapat menjalankan pengobatan dan perawatan kesehatannya.
Dan pada tahun ini, ia bersyukur dapat dipanggil untuk mengikuti ibadah haji walau dengan kondisi memakai kaki palsu dan berjalan dengan bantuan tongkat kruk.
Imam Safii bercerita lebih jauh, ia tidak memilik anak dan tidak ada istri yang mendampingi hidupnya lagi. Walau tanpa didampingi keluarga, pria usia 58 tahun ini tidak mengkhawatirkan apapun dalam menjalan ibadah haji ini. Bahkan ia menyakini akan dimudahkan dalam menjalankan ibadah. Tapi ia pun tidak menolak jika nantinya perlu menggunakan kursi roda dalam menjalankan ibadah haji.
"Semoga Alloh Subhanallahu memberikan kemudahan selama di tanah suci," ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait