Gelegar semangat 230 peserta memenuhi ruang seminar. Seminar Nasional ini hadir empat narasumber yang kompeten di bidangnya yakni pertama Sekjen IKAL Strategic Center - Laksda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto, S.H., M.H., Kedua, Tenaga Profesional Bidang Kepemimpinan Nasional Lemhannas RI - Dr. Ir. Vita DD Soemarno, M.M., Ketiga, Dosen Program Doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga – Airlangga Pribadi Kusman, S.IP., M.Si., Ph.D,. Keempat, Staf Ahli MPR-RI Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila - Syaiful Arif, SHI., M.Hum. dan bertindak sebagai moderator yakni Ketua Unit MKU - Dr. Bambang Kusbandrijo, M.S.
Universitas 17 Agustsu 1945 (Untag) Surabaya serius menjadikan pemikiran Bung Karno sebagai landasan untuk maju. Foto iNewsSurabaya/ist
Syaiful Arif menerangkan dalam pengamatannya bahwa kondisi pengamalan nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari saat ini hampir terkikis. “Di dalam konteks pembahasan nilai pancasila kita sedang mengalami surplus pembicaraan tetapi defisit pemahaman dan pengamalan,” ungkap Syaiful Arif dalam presentasinya.
Sejalan dengan Syaiful, Airlangga dari sisi akademis menyampaikan pentingnya menggali gagasan dan pemikiran Bung Karno di era digital seperti saat ini. “Demokrasi harus berjalan bersamaan dengan kesejahteraan sosial, ini adalah Sosio-Nasionalis yakni salah satu gagasan Bung Karno,” ungkap Airlangga.
Namun dari segi Geopolitik Indonesia saat ini, Laksda TNI (Purn) Dr. Surya meyakini dengan adanya penguatan karakter bangsa dari nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat melewati dan menghadapi resesi Global. Sejalan dengan itu, Dr. Vita menerangkan ketahanan nasional bisa diraih dari merawat karakter bangsa di setiap diri masing-masing. “Ketahanan pribadi dan ketahan keluarga menjadi tumpuan ketahanan nasional,” pungkasnya. (ms/rz)
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait