Fortifikasi merupakan salah satu metode penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan yang merupakan sebuah peluang dalam menyediakan pangan bergizi bagi seluruh lapisan masyarakat, terlebih lagi bagi populasi rawan gizi.
Untuk diketahui, standar pangan yang dikenal secara internasional adalah standar yang disusun oleh Codex Alimentarius Commission.
Selama 60 tahun, Codex Alimentarius Commission telah berpartisipasi dalam mewujudkan keamanan pangan dunia serta mendorong terwujudnya praktik perdagangan pangan internasional yang adil melalui kontribusinya dalam menetapkan standar pangan yang menjadi standar acuan negara-negara di dunia.
Sampai dengan Mei 2023, Codex Alimentarius Commission telah menetapkan 236 standar, 85 pedoman, 56 kode praktik, 126 batas maksimum kontaminan dalam pangan, dan lebih dari 10.000 standar kuantitatif yang mencakup batas maksimum untuk bahan tambahan pangan, residu pestisida dan obat-obatan hewan dalam pangan.
Indonesia telah menjadi anggota Codex Alimentarius Commission sejak 1971. Dalam mengelola partisipasi Indonesia dalam forum Codex, BSN selaku Codex Contact Point Indonesia bersama dengan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang mempunyai tugas fungsi berkaitan dengan bidang standar keamanan, mutu dan perdagangan pangan dan institusi pemerintah lainnya serta pakar, asosiasi industri pangan dan perwakilan konsumen sepakat membentuk organisasi Codex Indonesia.
Peran aktif Indonesia dalam forum Codex antara lain pernah menjadi Chair dan Vice Chair Codex Alimantarius Commission, menjadi anggota Executive Committee of the Codex Alimentarius Commission, Koordinator FAO/WHO Regional Coordinating Committee for Asia (CCAsia), dan Ketua ASEAN Task Force on Codex (ATFC). Dalam pengembangan standar Codex, Indonesia pernah menjadi pengusul/konseptor standar instant noodle, tempe, edible sago flour, nutmeg, dan shallot.
Dalam Seminar Peringatan Hari Keamanan Pangan Dunia (World Safety Day) Tahun 2023 dan Perayaan 60 Tahun Codex Alimentarius Commission, acara diisi dengan sambutan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo dan paparan oleh berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait