SIDOARJO, iNewsSurabaya.id - Raut senang dan haru terlihat pada wajah para jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama debarkasi setelah mendarat dengan selamat di Bandar Udara (Bandara) Internasional Juanda, Selasa (4/7/2023).
Seketika setelah menuruni tangga pesawat para jemaah langsung melakukan sujud sebagai wujud rasa syukur karena telah melaksanakan rukun Islam ke-5 dan dapat kembali pulang dalam keadaan sehat.
Ratusan jemaah haji kloter pertama yang berasal dari Bangkalan tersebut tiba di Bandara Juanda pada pukul 15.58 WIB. Menggunakan pesawat berbadan lebar jenis Boeing 747-400 dari maskapai Saudia Airlines dengan kode penerbangan SV 5048 rute Jeddah-Surabaya, total jemaah haji pada kloter pertama debarkasi tersebut adalah sebanyak 450 jemaah dengan rincian 223 jemaah pria, 227 jemaah wanita, dan 5 orang petugas pendamping haji.
“Ini menjadi awal dimulainya pelayanan penerbangan kepulangan atau debarkasi selama satu bulan ke depan hingga 4 Agustus 2023," jelas General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar.
Sisyani melanjutkan, di hari pertama pelayanan debarkasi ini, Bandara Internasional Juanda akan melayani tiga penerbangan sekaligus. Kloter berikutnya yang dijadwalkan mendarat pada Selasa (4/7/2023) adalah kloter kedua pada pukul 16.56 WIB dan kloter ketiga pada pukul 18.28 WIB. "Ada perbedaan rencana kedatangan dari yang kami sampaikan sebelumnya karena menyesuaikan ketersediaan slot trafik di Bandara Raja Abudulaziz, Jeddah," terangnya.
Sama seperti angkutan embarkasi, Sisyani menjelaskan ada sebanyak 88 kloter pada angkutan debarkasi haji yang akan dilayani Saudi Arabia sebanyak 84 kloter dan sisanya sebanyak 4 kloter dilayani Garuda Indonesia.
Untuk fasilitas pelayanan atau airport handling, pihaknya telah menyiapkan 6 parking stand untuk pesawat haji yaitu nomor 4, 5, 7, 8, 10, dan 11. Selain itu, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan stakeholder agar mempersiapkan dan memastikan pelayanan maksimal kepada jemaah mulai dari proses pendaratan pesawat hingga jemaah menuju Asrama Haji menggunakan bus.
Pihaknya telah berkordinasi bersama ground handling dan maskapai agar jemaah yang menggunakan kursi roda maupun jamaah yang membutuhkan bantuan khusus lainnya dapat difasilitasi dengan baik.
Salah satunya adalah penyediaan Invalid Passenger Lift (IPL) yang fungsinya sebagai lift untuk penumpang dengan kebutuhan khusus saat turun dari pintu pesawat. "Sehingga tidak perlu turun melalui tangga manual," tandas Sisyani.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
