SURABAYA, iNews.id - Wali Kota Suabaya, Eri Cahyadi mendatangi pimpinan DPRD secara tiba-tiba. Mereka bertemu di ruang Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono. Dalam pertemuan itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thoni, Reni Astuti dan Laila Mufidah juga ikut.
"Pertemuan dengan pimpinan dewan tadi terkait APBD Kota Surabaya. Namanya Pemda itu kan antara Pemerintah Kota dan DPRD Kota Surabaya tidak bisa dipisahkan. Jadi pelaksanaan dilapangan itu harus bersama-sama. Tidak boleh pemerintah kota itu jalan sendiri," kata Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya.
Eri menuturkan, Pemerintah Kota Surabaya tidak boleh berjalan sendiri. Namun harus bisa melaksanakan kinerjanya bersama DPRD Kota Surabaya. "Wes iki programku, gak oleh pemerintah kota iku mlaku dhewe, gak oleh. Jadi dalam pelaksanaan permakanan tambahan, untuk kegiatan lainnya. Maka teman-teman DPRD berhak menunjukkan sisi mana dan sebelah mana. Mari kita turun bersama - sama," urainya.
Eri menjelaskan, sehingga tidak ada lagi sebuah kegiatan itu semata-mata milik Pemerintah Kota Surabaya. Dalam pengesahan anggaran itu perlu dilakukan secara bersama-sama. "Jadi pada waktu turun ke lapangan untuk mengecek semuanya, ya DPRD bisa mengecek ke lapangan. Kalau ada yang tidak bagus, ada yang tidak pas. Ya harus bisa menyampaikan kepada kami. Itu yang kita harapkan," papar Cak Eri.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, pertemuan tersebut sebagai kunjungan silahturahmi biasa Wali Kota Surabaya ke jajaran pimpinan DPRD Surabaya. "Ini merupakan kunjungan silahturahmi wali kota diawal tahun 2022," jelasnya.
Adi menambahkan, DPRD Surabaya tetap menjalankan fungsi pengawasan sesuai amanat undang-undang. "Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan program kegiatan pemerintah kota dari waktu ke waktu oleh DPRD dengan kemampuan kami yang ada," jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut kembali mengatakan, pihaknya ingin memastikan penggunaan anggaran oleh Pemkot Surabaya berlangsung dengan tepat. "Kemudian kelompok sasaran juga menikmati program-program kegiatan tersebut," urainya.
Menurut Adi selama 2 tahun ini roda ekonomi mengalami kelambatan, ekonomi mengalami kemerosotan. Banyak PHK, belum lagi pertumbuhan angkatan baru lulusan SMA, lulusan sarjana strata 1. "Tenaga produktif ini harus disalurkan ke tempat kerja, karena terlalu lama menganggur juga tidak baik. Kami berharap SKPD yang berfungsi untuk itu bekerja dengan maksimal," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait