Mesin Politik Belum Bergerak, Cak Fauzi Sudah Populer di Surabaya

Lukman Hakim
Pemilik angkot di Surabaya memasang stiker wajah Cak Fauzi. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Nama Bupati Sumenep, Jawa Timur, Achmad Fauzi Wongsojudo sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat Surabaya. Tingginya popularitas tersebut berdampak pada masuknya nama Cak Fauzi, panggilan Achmad Fauzi, dalam bursa Pilgub Jatim 2024. 

Ini terangkum dari temuan Surabaya Survey Center (SSC) yang melakukan survei Dinamika Perilaku Pemilih Kota Surabaya Menuju Pemilu 2024. 

Peneliti senior SSC Ikhsan Rosidi mengatakan, tingginya popularitas Cak Fauzi di Surabaya membuat tokoh muda Madura itu menjadi salah satu kandidat potensial di Pilgub Jatim. 

“Temuan SSC, elektabilitas Cak Fauzi untuk pilihan gubernur mencapai 1,6 persen. Untuk wakil gubernur, angkanya semakin tinggi, mencapai 4,1 persen,” kata Ikhsan kepada media, Jumat (14/7/2023).

Menurut Ikhsan, popularitas dan elektabilitas Cak Fauzi di Surabaya seharusnya masih bisa ditingkatkan. Ini karena Cak Fauzi sejatinya belum melakukan kegiatan yang bisa menggerakkan masyarakat Surabaya untuk memilih. 

“Kita tahu ada beberapa baliho dan stiker di angkot yang memasang wajah Cak Fauzi. Namun, kita masih harus menunggu gebrakan lainnya. Ini untuk mengonversi tingginya popularitas menjadi elektabilitas,” kata Ikhsan. 

Seperti diketahui, Cak Fauzi memang rajin menyosialisasikan keindahan pariwisata di Sumenep hingga ke Jawa Timur. Ada banyak media luar ruang yang berisikan ajakan Cak Fauzi untuk ke Sumenep. 

Belum lama, usai ratusan masyarakat mendeklarasikan Relawan Cak Fauzi Jatim, angkutan kota di wilayah Surabaya banyak dihiasi gambar Cak Fauzi. Salah satu gambar yang terlihat yakni bertuliskan Cak Fauzi Penerus M Noer. 

M Noer merupakan mantan Gubernur Jawa Timur legendaris yang berasal dari Madura. Koordinator Relawan Cak Fauzi Jatim, Asip Irawan, menilai Cak Fauzi layak meneruskan tongkat kepemimpinan M Noer. 

“Selama belum ada penerus M Noer, maka Madura akan selalu terpinggirkan. Pembangunan belum merata. Masyarakatnya selalu menjadi objek data penerima manfaat bantuan, yang ujungnya jadi bancakan elite,” ujar Asip. 

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network